Kamis, 26 Mei 2011

Gubernur Dukung Program Diversifikasi Pangan

SERANG—Badan Ketahanan Pangan (BKP) melakukan terobosan untuk mengurangi ketergantungan konsumsi beras, salah satunya, de­ngan menggalakkan Gerakan Diversifikasi Pangan Non-Beras Berbasis Sumber Daya Lokal. Dalam gerakan itu pemerintah berharap agar masyarakat tidak hanya bergantung pada beras melainkan memanfatkan keanekaragaman pangan yang ada. Pasalnya, keaneka­ra­gaman pangan merupakan salah sa­tu pilar utama menuju ketahanan pangan.

“Sehingga ke depan kita ti­dak hanya bergantung pada satu ma­cam produk makanan saja yaitu beras. Bisa ada makanan alternatif, se­perti umbi-umbian, jagung, dan makanan lain yang bisa meng­gan­tikan beras,” kata Achmad Suryana, Kepala BKP Pusat..
Sur­yana optimis tingginya kon­sumsi beras dapat diturunkan sekitar 1,5 persen setiap tahun dari 139,15 kg perkapita. Menurutnya, di­ban­dingkan dengan angka rata-rata perkapita dunia yaitu 60 kg perkapita, tingkat konsumsi beras di Indonesia masih sangat tinggi.

“Meski hanya 1,5 persen, tapi kalau bisa konsisten kita turunkan, akan sangat membantu ketergantungan kita untuk mengonsumsi beras. Sehingga bisa menjaga kestabilan pa­ngan dan mewujudkan swa­sembada beras,” ujar Suryana usai menghadiri acara gerakan diver­sifikasi pangan berbasis sumber da­ya lokal untuk kemandirian pa­ngan di Alun-alun Barat, Kota Serang, Selasa (24/5).

Tetapi ada beberapa kendala untuk menjalankan program itu, salah satunya adalah kebiasaan dan pola pikir masyarkat. “Pola pikir masyarakat biasanya kalau belum makan nasi merasa belum makan. Ini yang harus kita ubah. Melalui Perpres nomor 22 tahun 2009 tentang percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal. Kita berusaha mengurangi keter­gan­tungan terhadap beras. Ke depan, manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat,” paparnya.

Terkait hal itu, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan, Pemprov mendukung pro­gram diversifikasi pangan, salah sa­tunya dengan mengeluarkan Per­aturan Gubernur (Pergub) nomor 9 tahun 2010 yang ditindaklanjuti di tingkat kabupaten/kota dengan Perbup dan Perwal. “Ini meru­pakan program yang baik yang harus kita dukung bersama.

Keanekaragaman pangan bisa mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan,” kata Atut.
Sedangkan menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi Banten Eneng Nurcahyati, sinergi antara pemerintah pusat dengan Pemprov Banten untuk menjalnkan program pengane­ka­ra­gaman pangan sejauh ini berjalan dengan baik. Apalgi dengan dukungan dan partisipasi masyarakat, pelaku usaha, dan sebagainya. (mhl)

0 komentar:

Posting Komentar