Sabtu, 30 Juli 2011

Ratu Atut: BUMP Tingkatkan Kesejahteraan Hidup Petani

ratu-atut-dan-bump

SERANG - Para petani di provinsi Banten, tidak akan lama lagi akan memiliki sebuah lembaga perusahaan bernama Badan Usaha Milik Petani (BUMP). Langkah ke arah itu sudah semakin dekat, setelah digelarnya Workshop Pengembangan BUMP dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani, di Ratu Hotel Bidakara, Serang, Jumat (28/07/2011).
Wrokhop yang diselenggarakan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten dengan dukungan dari PT. Vitafarm Indonesia, menghadirkan sejumlah pembicara, di antaranya pakar CSR, Prof. Dr. Is. Totok Mardikanto, MS, SQM, pakar pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Dirjen Hortikultura Deptan RI, Prof. Dr. Ir. Ahmad Dimyati, serta Prof. Guru Bear Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, Dr. Ir. Taular Simarmata, MS.
Gubernur Banten yang tampil sebagai "keynote speech" mengatakan, dukungannya terhadap pembentukan BUMP karena lembaga ini tidak saja akan berdampak besar terhadap pemberdayaan petani, di sisi lain bisa menjadi solusi percepatan dalam meningkatkan kesejahteraan hidup para petani di Banten. "Kita harapkan BUMP juga akan memperkokoh ketahanan pangan," tandasnya.
Pemerintah Provinsi Banten, lanjut Atut, telah berkomitmen akan memberikan dukungan pada sektor pertanian dengan meningkatkan sarana-prasarana infrastruktur, dengan mengalokasikan anggaran Rp 1 miliar satu kecamatan yang akan disalurkan pengelolaannya melalui PNPM Pedesaan. "Satu milyar itu pemanfaatannya akan lebih banyak untuk pembangunan infrastruktur pedesaan termasuk pertanian," tambah Ratu Atut.
Di sisi lain, Pemprov juga berusaha semaksimal mungkin mempertahankan luas lahan pertanian, dengan menetapkan wilayah-wilayah pertanian yang tidak bisa diganggu gugat fungsinya oleh siapapun, baik pemerintah, kalangan swasta atau pihak manapun. Sementara juga terus berupaya mengkondisi wilayah yang masih memungkinkan untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian.
"Saya sebagai gubernur yang berasal dari desa, harus memperhatikan pentingnya lahan pertanian dan kesejahteraan para petani, karena hasil kerja keras mereka merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat. Pemerintah telah berkomitmen akan memprotek lahan-lahan pertanian, terutama daerah lumbung padi seperti Pandeglang dan Lebak," katanya.
Dalam setiap kunjungan kerjanya ke berbagai kecamatan, gubernur wanita pertama dan satu-satunhya di Indonesia ini, juga selalu mengingatkan kepada kalangan petani agar memperhatikan regenerasi tenaga pelaku pertanian dengan menggiatkan pembinaan Kelompok Pemuda Tani. "Sebab, saya khawatir anak-anak muda di pedesaan lebih tertarik mengejar lapangan pekerjaan di sektor industri. Padahal, potensi di sektor pertanian tak kalah bagusnya," tambah Atut.
Ratu Atut mengharapkan, dengan terbentuknya BUMP nanti akan membuka harapan yang lebih cerah bagi para petani, dengan lebih terbukanya kemungkinan sinergi dengan badan usaha daerah (BUMD) maupun badan usaha negara (BUMN), bahkan termasuk dengan perusahaan swasta yang beroperasi di wilayah Banten.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Ir. H. Agus M. Tauhid, S. M.Si mengatakan, selain keuntungan dari kepemilikan saham petani, keberadaan BUMP juga memberikan jaminan pasar dan berbagai kebutuhan setiap menghadapi musim tanam. Adanya kepastian akan keuntungan dan kesiapan sarana-prasarana menjelas musim tanam, maka akan memberikan nilai tambah kepada seluruh komponen dalam usaha pertanian. "Tentu saja tidak meninggalkan budaya dan kearifan lokal Banten," tandasnya.

(as, ratuatut.com)

Technorati Tags:

0 komentar:

Posting Komentar