Sabtu, 02 Juli 2011

Guru Penting bagi Kualitas SDM Banten

Baliho-stiker PortraitSerang - Ratu Atut sangat perhatian terhadap kondisi guru, baik di negeri maupun swasta, baik formal maupun non formal.  Setiap terjun ke masyarakat, Ratu Atut selalu mendengarkan keluhan masyarakat khususnya para guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan bahkan guru ngaji. laporan disampaikan juga oleh beberapa Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kecamatan, Ketua Himpaudi (Himpunan Paud Indonesia) menceritakan kondisi terkini tentang lembaga PAUD dan guru-guru yang dinaunginya. Ratu Atut mengetahui dan meyakini betul bahwa kunci untuk mendapatkan sumber daya manusia (SDM) Banten yang berkualitas dan berkompeten di masa akan datang, terletak pada guru.

"Guru merupakan komponen yang sangat strategis dan mendasar untuk mendukung dan mendorong setiap upaya pembangunan pendidikan. Sedangkan pendidikan merupakan komponen utama dalam setiap upaya percepatan dan perluasan pembangunan di sektor lainnya," tutur Ratu Atut dalam suatu kesempatan saat kunjungan kerja ke Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, (28/6/2011).

Menurut Atut, pendidikan mempengaruhi secara penuh terhadap pertumbuhan ekonomi dan peradaban suatu bangsa. Hal ini bukan saja karena pendidikan akan berpengaruh terhadap produktivitas, tetapi juga terhadap fertilitas, mortalitas dan migrasi masyarakat.

Pendidikan, lanjut Atut, juga faktor penting dalam proses transformasi sosial. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila negara yang berpenduduk dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Secara filosofis, pendidikan sangat bermanfaat bagi manusia dalam memecahkan berbagai persoalan kehidupan.

"Bagi masyarakat, pendidikan bermanfaat dalam memperkuat kehidupan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Pendidikan juga dapat dipandang sebagai salah satu bentuk investasi SDM jangka panjang," tambahnya.

Ratu Atut secara konsisten memacu para guru untuk meningkatkan kualitasnya. Ia selalu mendorong dan menyemangati para guru yang masih berijazah SMA untuk kuliah mengambil gelar S1. Sedangkan yang masih berijazah SMP (biasanya guru PAUD) mengikuti Paket C untuk mendapatkan ijazah SMA dan berlanjut sampai kuliah.

"Bagi yang masih harus mengambil Paket C, tidak usah malu-malu. Kalau kita mau maju dan mengembangkan kemampuan harus membuang jauh-jauh rasa malu," ujarnya memberi semangat.

Khusus kepada para guru ngaji, Ratu Atut, juga menaruh perhatian yang besar. Sebab, menurutnya, guru ngaji merupakan komponen strategis dalam meletakkan dasar nilai-nilai akhlakul karimah berlandaskan iman dan taqwa. "Ilmu duniawi tanpa dilandasi keimanan dan ketaqwaan justru potensial menimbulkan bencana," tuturnya.

(as)

0 komentar:

Posting Komentar