Ratu Atut Yakin Ekonomi Tumbuh

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Ratu Atut Penuhi Tuntutan Buruh

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menyetujui tuntutan revisi upah minimum kabupaten/kota 2012 yang diajukan Aliansi Serikat Buruh/Serikat Pekerja Tangerang Raya, Kamis (29/12/2011).

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 22 Agustus 2011

Koalisi Pendukung Ratu Atut -Rano Karno akan Kuasai Tangerang

 

koalisi tangerang

TANGERANG, KP – Seluruh jaringan partai koalisi pendukung pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Banten Ratu Atut - Rano Karno yakin akan menguasai mayoritas pemilih pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten mendatang. Demikian dinyatakan koalisi parpol pendukung Atut-Rano saat rapat konsolidasi di Rumah Makan Kelapa Kuning, Jalan Daan Mogot, kemarin. “Kami optimis akan mendapatkan suara hingga 60 persen di Kota Tangerang. Target itu akan kami upayakan bersama koalisi kami di Tangerang,” kata Ebi Djauhari, Ketua Koalisi Atut-Rano Provinsi Banten.

Ebi Djauhari menambahkan, sejauh ini koordinasi terus dilakukan untuk menyamakan persepsi. Bahkan, dalam hasil keputusan koalisi tersebut, seluruh partai pendukung Atut-Rano telah bertekad untuk menguasai Tangerang meski ada calon lain di wilayah itu. “Ini sudah tekad kam,” tandasnya.

Ebi mengatakan, ketua koalisi sendiri ditunjuk adalah Ketua DPD Partai Golkar Kota Tangerang, Abdul Syukur yang tidak lain adalah adik kandung Wahidin Halim. Sedangkan wakil ketua masing-masing adalah ketua partai masing-masing. Ditanya soal strategi pemenangan, Ebi mengatakan, dirinya tidak bisa menceritakannya. “Untuk strategi pemenangan hanya akan dijalankan tim dan koalisi. Jadi, sudah ada tahapan dan targetnya. Yang jelas, kami akan melakukannya dengan santun dan sesuai aturan,” tegasnya.

Disinggung soal posisi Abdul Syukur, Ebi menegaskan bahwa adik Wahidin yang juga mencalonkan diri pada pentas Pilgub Banten kali ini sangat profesional dan akan menjalankan ketentuan partai. “Soal Syukur tidak ada gangguan. apalagi Abdul Syukur adalah orang Golkar yang taat pada aturan partai. Sedangkan Wahidin adalah orang Demokrat yang juga mengusung calon yang berlainan dengan Golkar,” tegasnya.

Sejauh ini, pasangan Atut-Rano diusung 11 partai yang memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Banten. Sebelas partai itu adalah Golkar, PDI Perjuangan, Gerindra, Hanura, PKPB, PPD, PKB, PAN, PBB, PPNUI, dan PDS. Selain itu, pasangan Atut-Rano juga didukung 22 partai nonparlemen. “Diseluruh daerah, parpol pendukung pasangan ini akan mengantarkan calonnya menuju kemenangan,” pungkasnya. (kabarpol/s)

Rabu, 17 Agustus 2011

Duet Ratu Atut - Rano Karno dinilai mampu pimpin Banten

PILKADA BANTENJakarta  - Tokoh masyarakat Banten KH Nawawi Syahroni menilai pasangan calon gubernur dan wagub Banten, Ratu Atut-Rano Karno, mempunyai kemampuan memadai untuk memimpin kembali masyarakat Banten dan keduanya juga telah berpengalaman.

Kepada pers di Jakarta, Selasa, Nawawi Syahroni menuturkan bahwa kepemimpinan Ratu Atut Chosiyah sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat dan dia juga sangat memperhatikan sarana-sarana ibadah, termasuk organisasi keagamaan.

"Ia (Ratu Atut) telah menjalin hubungan harmonis dengan kalangan pondok pesantren termasuk di dalamnya santri, hingga ulama dan kyai," ungkap KH Nawawi yang juga Direktur Eksekutif Lajnah Kajian Syekh Nawawi Al Bantany, Banten, tersebut.

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa lembaga pendidikan keagamaan pun tak luput dari perhatian Atut.

Selama menjadi Gubernur Banten, menurut Nawawi, sudah banyak sekolah tingkat Madrasah Ibtidiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang dibantu perbaikan gedung sekolah maupun kelengkapan alat pendukung kegiatan belajar mengajar.

Sementara sosok Rano Karno, menurut Nawawi, selama menjadi Wakil Bupati Tangerang juga tidak pernah terbentur masalah. "Rano adalah sosok pemimpin daerah yang lurus," ucapnya.

Karenanya jika nanti terpilih menjadi Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah, KH Nawawi berharap Rano Karno bisa menjadi pasangan yang representatif yang mampu memenuhi keinginan masyarakat Banten.

Pasangan Ratu Atut-Rano Karno didukung 11 partai politik yang tergabung dalam Koalisi Banten Bersatu Teruskan Pembangunan, 22 partai nonparlemen, puluhan organisasi masyarakat dan berbagai organisasi profesi dan pengusaha di Banten.

Sedangkan kesebelas partai koalisi itu antara lain Partai Golkar, PDIP, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Peduli Bangsa (PKPB).

Selain itu, Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI), Partai Damai Sejahtera (PDS), dan Partai Persatuan Daerah (PPD).

(D011)

(ANTARA News)

Minggu, 14 Agustus 2011

Amien Rais Doakan Atut Kembali Pimpin Banten

amienraisTANGERANG,  Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais berharap, incumbent Ratu Atut Chosiyah yang kembali mencalonkan diri pada pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Banten Oktober 2011 ini kembali terpilih untuk memimpin Banten selama lima tahun ke depan. Amien menilai, selama memimpin Banten, apa yang dicapai Atut sudah sangat bagus.

““Mudah-mudahan Ibu Atut akan kembali menjadi gubernur Banten untuk meneruskan pembangunan, saya berharap semua kader dan simpatisan PAN di Banten untuk berjuang memenangkan pilgub kali ini, insya Allah kita pasti menang,” ungkap Amin dihadapan ratusan kader PAN dalam acara Safari Ramadhan yang digagas oleh Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Propinsi Banten, di Kelurahan Nusa Jaya Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, kemarin.

Sementara itu, DPD PAN Kabupaten Serang berjanji All out mendukung pasangan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno. Ketua DPD PAN Kabupaten Serang Ferry Teruna mengatakan, sejak DPP PAN memutuskan mengusung Atut sebagai calon gubernur, pihaknya langsung melakukan konsolidasi untuk menggerakkan mesin partai guna membangun infrastruktur pemenangan Atut-Rano. Mesin partai yang digerakkan mulai dari tingkat kecamatan hingga tingkatan ranting. “Kami sudah  menginstruksikan seluruh kader partai di tingkat kecamatan hingga ke ranting untuk memenangkan Atut-Rano,” ujar Ferry, usai acara konsolidasi dan buka puasa bersama di kantor DPD PAN
Kabupaten Serang, Sabtu (13/8).

Ferry menambahkan, keputusan memenangkan Atut-Rano sudah menjadi kewajiban, karena sudah menjadi keputusan partai baik di DPW maupun di DPP. "Jadi kami harus mengawal kebijakan pemenangan Atut-Rano, sebagai bagian dari komitmen dan konsistensi partai kami," kata Ferry.

Secara internal, lanjut Ferry, tim pemenangan Atut-Rano akan berkoordinasi dengan tim pemenangan di partai koalisi yang mengusung dan mendukung Atut-Rano. “Untuk di Kabupaten Serang sendiri, kami sudah komitmen akan menargetkan perolehan suara sekitar 60 hingga 70 persen untuk Atut-Rano,” kata Ferry optimis.  (loh)

Senin, 08 Agustus 2011

Habisi Kemiskinan dengan Program Pro-Rakyat

SERANG - Kemiskinan merupakan salah satu problem sosial yang amat serius. Persoalan kemiskinan umumnya lebih dipicu karena masih banyaknya masyarakat yang mengalami pengangguran, sehingga sulit dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sejak awal berdirinya Banten hampir 11 tahun lalu, Pemerintah Provinsi telah mempunyai perhatian besar terhadap upaya pengentasan kemiskinan.

Jumlah penduduk miskin di Banten, tahun demi tahun terus mengalami penurunan. Gubernur Hj. Ratu Atut Chosiyah pada masa kepemimpinannya selama hampir lima tahun, juga bekerja ekstra keras untuk membebaskan masyarakat Banten dari kemiskinan. Program-program yang berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat telah digulirkan dan sudah memperlihatkan hasilnya secara nyata.

Berdasarkan data Biro Pusat Statistik, setidaknya selama kurun waktu tiga tahun (2007-2010), Pemerintah Provinsi Banten telah berhasil mengurangi jumlah penduduk miskin dari 886.200 jiwa menjadi 758.200 jiwa. Selain berkurangnya penduduk miskin, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 69,29% menjadi 70,56%, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dari 4,69% pada tahun 2009 meningkat menjadi 5,94% pada tahun 2010. Bahkan, mencatat LPE tertinggi dalam sejarah, yaitu 6,52% pada Triwulan I 2011.

Namun, pencapaian tersebut belum membuat Ratu Atut merasa puas. Gubernur wanita pertama dan satu-satuny di Indonesia, di tahun 2012 mendatang, telah menetapkan sasaran dan target indikator makro pembangunan yang mengacu pada target dan sasaran periode akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2007-2012 di antaranya target IPM sebesar 72,88%, LPE 6,5-6,8%, tingkat kemiskinan 7,0% dan tingkat pengangguran 12,6%.

“Saya mengajak seluruh pelaku pembangunan agar meningkatkan perhatian, dukungan dan partisipasinya dalam mewujudkan pembangunan Banten yang berkelanjutan dan terpadu agar apa yang kita harapkan bisa tercapai dengan baik. Saya juga berharap ke depan seluruh masyarakat Banten minimal lulusan SMA sehingga SDM Banten makin berkualitas dan mampu meningkatkan kesejahteraannya," katanya saat kunjungan kerja ke Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang, Minggu (07/07/2011).
Gubernur juga mengharapkan kepada seluruh guru dan tenaga pendidik di Banten, sudah meraih gelar S1 pada tahun 2013. Walhasil, pada 2014 seluruh guru di Banten sudah bersertifikasi, sehingga kesejahteraan tenaga pendidik akan meningkat secara signifikan. "Pemerintah provinsi memperjuangkan ke pemerintah pusat untuk dapat terus meningkatkan kuota sertifikasi setiap tahunnya," tandas Ratu Atut.

Sementara kaum perempuan diharapkan dapat memberdayakan diri dan ikut membangun ekonomi keluarga. Saat ini di seluruh kecamatan, baik di perkotaan maupun pedesaan, sudah ada program Simpan Pinjam Perempuan yang dikelola Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. "hasil survei ekonomi nasional menunjukkan SPP sangat efektif mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya lagi.

Di samping itu, Gubernur juga mengapresiasi kerja keras para penggerak Program Keluarga Harapan (PKH) dengan sasaran Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). Program ini telah meningkatkan kesadaran kaum ibu terhadap kesehatan kehamilan maupun anak balitanya. Selain itu juga meningkatkan partisipasi anak usia sekolah untuk mengikuti program pendidikan "Wajib Belajar". "Pemerintah Provinsi Banten akan mendukung kebijakan-kebijakan kabupaten/kota dalam hal peningkatan pembangunan sumber daya manusia," tandas Ratu Atut.

"Pemerintah provinsi ke depan sudah harus lebih memantapkan program-program pro-rakyat, untuk melakukan perluasan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Banten. Program-program harus memfokuskan prioritas pembangunan pada aspek reformasi birokrasi dan tata kelola, pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan, ketahanan pangan, infrastruktur, iklim investasi dan iklim usaha, energi, lingkungan hidup, kebudayaan, kreativitas dan inovasi teknologi, politik, hukum dan keamanan," paparnya.

Sementara Bapilu Golkar Prov. Banten, Very Muchlis, dalam kesempatan lain mengatakan semangat membangun Banten ke depan adalan interkoneksi wilayah, solidaritas sosial dan identitas budaya. Saling keterhubungan ini, mengedepankan aspek kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Banten.
"Kerjasama tersebut bertujuan melahirkan sinergi untuk merespon tantangan yang ada sesuai dengan perkembangan lingkungan kebijakan. Termasuk mengatasi kendala dalam setiap kebijakan yang akan menghambat tercapainya kesejahteraan masyarakat Provinsi Banten," katanya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Tangerang, H. Rano Karno, ketika dimintai pandangannya tentang tantangan yang harus dihadapi Provinsi Banten ke depan. Menurutnya, strategi langkah pembangunan Banten selama ini sudah benar, yaitu dengan konsep besar membangun untuk mengejar ketertinggalan. Sangat berbeda dengan Jakarta yang konsep besarnya adalah penataan.

"Namun untuk mengakselerasikan strategi langkah pembangunan yang sudah memperlihatkan hasil positif tersebut, sangat perlu melakukan pemantapan, penguatan dan peningkatan agenda pembangunan untuk mengoptimalkan segenap potensi yang dimiliki Provinsi Banten. "Potensi yang ada di Banten ini luar biasa dan saya berani katakan bisa lebih hebat dari Jakarta," katanya.

Ia menyebutkan, Provinsi Banten memiliki bandara internasional, pelabuhan, kaya akan sumber daya alam baik hutan maupun pertambangan, lahan pertanian yang sangat luas dan telah menjadi salah satu lumbung beras andalan nasional, aktivitas industri yang sangat besar, dan potensi pariwisata yang banyak. "Potensi luar biasa ini akan dapat cepat mensejahterakan rakyatnya apabila dikelola secara terintegrasi dengan tepat dan baik," tambahnya.***  

Ratu Atut selalu terus bekerja walau hari libur

PANDEGLANG - Meskipun Minggu (07/07/2011) merupakan hari libur dan merupakan hari puasa Ramadhan, Hj. Ratu Atut Chosiyah tetap menjalankan tugasnya sebagai Gubernur Banten, dengan melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang. Kehadirannya disambut antusias ribuan masyarakat, yang telah menanti sejak pukul 11.00 WIB.
Ketua PNPM Mandiri Pedesaan Kecamatan Bojong, Titin Mulyani, menyatakan salut kepada Gubernur Atut yang tetap bekerja mengurus rakyat Banten, meskipun di hari libur. Pujian serupa juga datang dari Camat Bojong Adhariadi dan sejumlah Kepala Desa yang hadir.
"Saya merasa bangga dan berterima kasih kepada Ibu Gubernur yang mau mengorbankan waktu liburnya untuk meninjau secara langsung seluruh kegiatan masyarakat Bojong. Apalagi, hari ini merupakan hari puasa Ramadhan, tetapi beliau tetap semangat bekerja untuk rakyat," kata Titin.
Sebaliknya, Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah juga memberikan acungan jempol sebagai pujian kepada Progam Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan di Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang.
"Ibu sangat mengapresiasi kinerja PNPM Mandiri Pedesaan di Kecamatan Bojong, yang telah mengalokasikan dana hingga Rp9,4 milyar sejak 2001 hingga 2010 dan tingkat pengembalian pinjaman Simpan Pinjam Perempuan yang bisa melampaui 82,4 persen," kata Gubernur Atut.
Atut mengatakan, berdasarkan hasil survey, Simpan Pinjam Perempuan (SPP) terbukti sangat besar manfaatnya, terutama untuk memberdayakan kaum perempuan. Para anggota SPP mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya dari pinjaman PNPM Mandiri Pedesaan yang digunakan untuk menjalankan usaha.
Gubernur berpesan kepada pelaku PNPM Mandiri Pedesaan untuk terus meningkatkan kinerjanya dan terus mengalokasikan dana untuk SPP. "Kalau bisa tingkat pengembalian, karena masih terlalu dekat dengan batas maksimal 80 persen. Jaraknya hanya 2,4 sehingga masih harus terus ditingkatkan, kalau bisa menembus 90 persen," tambahnya.
Dari Rp.9,4 milyar yang dialokasikan selama 10 tahun terakhir, PNPM Mandiri Bojong telaha mengalokasikan dana untuk fisik sekitar Rp.7,9 milyar lebih, SPP Rp. 693,6 juta dan UEP Rp1,3 miliar lebih untuk Usaha Ekonomi Pedesaan (UEP). SPP Bojong saat ini telah memiliki 108 kelompok dengan anggota 890 orang dan 58 kelompok UEP dengan anggota 875 orang.
Sementara alokasi dana untuk 2011 ini mencapai Rp.3 milyar yang dipergunakan untuk pengaspalan, Pendidikan Anak Usia Dini, MCK dan Poskesdes. Gubernur Atut secara khusus mengingatkan agar juga dialokasikan dana untuk pembangunan gedung Posyandu dan sarana prasarana lainnya.
Kunjungan kerja Gubernur Atut ke Bojong juga dihadiri Siti Erna Nurhayati, istri Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi, yang bertindak selaku Ketua Tim Penggerak PKK Tingkat Kabupaten. Juga hadir Ny. Endjang Sadina, istri Sekda Pandeglang.
Saat akan meninggalkan lokasi kunjungan kerja, Gubernur Atut harus menghabiskan waktu sekitar 45 menit untuk menyambut masyarakat Bojong, mulai dari kaum ibu hingga anak-anak, yang ingin bersalaman. Antusias terlihat dengan berdesak-desakannya masyarakat untuk mendapatkan kesempatan.***

 

Kamis, 04 Agustus 2011

Banten Masih Butuh Ratu Atut

ratu-atut-dan-anakanakRANGKASBITUNG - Kepala Desa Malabar Jubed Pasmi ser­ta tokoh masyarakat De­sa Asem Margaluyu, Kecamatan Cibadak, Nah­rowi menilai, Ratu Atut Chosiyah masih di­bu­tuhkan untuk me­mim­pin Banten. Dengan begitu, program pem­bangunan yang telah dilakukan terus berlanjut. “Saya menilai Ibu Atut layak untuk kembali memimpin Banten. Oleh karena itu, kami siap mendukungnya,” ujar Jubed kepada Radar Banten, Selasa (2/8).
Dia berharap, Atut akan lebih memer­ha­tikan pembangunan di wilayah pedesaan jika dalam Pilgub Banten, 22 Oktober mendatang, terpilih kembali se­bagai Gubernur Banten. Mengingat, banyak wilayah pedesaan yang minim sarana pendidikan, kesehatan, maupun keagamaan. “Seperti halnya di desa kami (Malabar-red), masih belum memiliki madrasah diniyah, posyandu, serta majelis taklim yang semoga bisa dibantu oleh Pemprov Banten bila Ibu Atut kem­bali terpilih menjadi gubernur,” katanya.
Sementara, tokoh masyarakat Desa Asem Margaluyu Nahrowi meng­ung­kap­kan keraguannya jika Gubernur Banten dijabat orang baru. Dia khawatir, program pembangunan Pemprov Banten yang tengah berjalan itu tidak ber­ke­lanjutan. “Kami berharap, Ibu Atut kem­bali memimpin karena saya yakin, beliau sudah tahu betul, apa yang sedang di­butuhkan masyarakat saat ini. Apalagi be­liau kini sedang fokus terhadap pem­bangunan hingga di tingkat desa. Sehingga desa kami (Asem Margaluyu-red) yang kini membutuhkan posyandu, madrasah di­niyah, serta majelis taklim akan di­realisasikan Ibu Atut,” kata Nahrowi. (day/don)

(RB)