Rabu, 17 Agustus 2011

Duet Ratu Atut - Rano Karno dinilai mampu pimpin Banten

PILKADA BANTENJakarta  - Tokoh masyarakat Banten KH Nawawi Syahroni menilai pasangan calon gubernur dan wagub Banten, Ratu Atut-Rano Karno, mempunyai kemampuan memadai untuk memimpin kembali masyarakat Banten dan keduanya juga telah berpengalaman.

Kepada pers di Jakarta, Selasa, Nawawi Syahroni menuturkan bahwa kepemimpinan Ratu Atut Chosiyah sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat dan dia juga sangat memperhatikan sarana-sarana ibadah, termasuk organisasi keagamaan.

"Ia (Ratu Atut) telah menjalin hubungan harmonis dengan kalangan pondok pesantren termasuk di dalamnya santri, hingga ulama dan kyai," ungkap KH Nawawi yang juga Direktur Eksekutif Lajnah Kajian Syekh Nawawi Al Bantany, Banten, tersebut.

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa lembaga pendidikan keagamaan pun tak luput dari perhatian Atut.

Selama menjadi Gubernur Banten, menurut Nawawi, sudah banyak sekolah tingkat Madrasah Ibtidiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang dibantu perbaikan gedung sekolah maupun kelengkapan alat pendukung kegiatan belajar mengajar.

Sementara sosok Rano Karno, menurut Nawawi, selama menjadi Wakil Bupati Tangerang juga tidak pernah terbentur masalah. "Rano adalah sosok pemimpin daerah yang lurus," ucapnya.

Karenanya jika nanti terpilih menjadi Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah, KH Nawawi berharap Rano Karno bisa menjadi pasangan yang representatif yang mampu memenuhi keinginan masyarakat Banten.

Pasangan Ratu Atut-Rano Karno didukung 11 partai politik yang tergabung dalam Koalisi Banten Bersatu Teruskan Pembangunan, 22 partai nonparlemen, puluhan organisasi masyarakat dan berbagai organisasi profesi dan pengusaha di Banten.

Sedangkan kesebelas partai koalisi itu antara lain Partai Golkar, PDIP, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Peduli Bangsa (PKPB).

Selain itu, Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI), Partai Damai Sejahtera (PDS), dan Partai Persatuan Daerah (PPD).

(D011)

(ANTARA News)

0 komentar:

Posting Komentar