SERANG - Dalam agenda pembangunan lima tahun ke depan, calon gubernur nomor urut 1, Hj. Ratu Atut Chosiyah, berencana akan melakukan penguatan pengembangan kawasan dan wilayah strategis melalui multigates system yang didukung oleh pengembangan kawasan-kawasan pendukung sebagai Feeder System.
Stretegi tersebut akan difokuskan pada pengembangan wilayah di sekitar tiga pintu keluar dan masuk Banten, yaitu Bandara Soekarno Hatta, Pelabuhan Bojonegara dan Stasiun KA Rangkasbitung. Pengembangan di wilayah Bandara Soetta dengan dukungan aksessibilitas jaringan transportasi darat.
Sementara di Pelabuhan Bojonegara akan dikembangkan dengan penyediaan aksessibilitas jaringan transportasai barang dan penyediaan infrastruktur dasar penunjang pelabuhan seperti listrik, telekomunikasi, air dan jalan.
Sementara di Stasiun KA Rangkasbitung akan lebih diprioritaskan penyediaan jaringan transportasi rakyat dan usaha agro dalam mempelancar sistem distribusi dan produksi agro dengan memfungsikan kemali jaringan kereta api sebagai modal utama.
Oleh sebab itu, menjadi sangat penting pula mengembangkan Feeder System dan Koridor dalam menunjang fgunsi multigates system, yang terbagi dalam tiga titik. Pertama koridor kawasan Teluk Naga, Bumi Serpong Damai dan Kota Tangerang. Dukungan proyesk strategis andalan Nasional antara lain adalah pengembangan Tangerang International City, PLTU Kemiri, JORR II dan perluang Bandara Soetta.
Kedua, koridor kawasan ekonomi-industri Pulomerak, Cilegon dan Bojonegara Serang, serta kawasan pariwisata Anyer. Dukungan proyek strategis andalan Nasional di kawasan ini antara lain pengembangan industri baja KS-POSCO, kawasan ekonomi khusus KIEC dan Bojonegara, pembangunan Jembatan Selat Sunda, pembangunan TPA, pembangunan Interchange Cikande Serang, terminal agribisnis di Cikande dan pembangunan Refinery di Kramatwatu, Serang.
Ketiga, koridoe pengembangan kawasan Panimbang, Malingping dan Bayah di bagian selatang, di samping pengembangan kawasan Kekerabatan Maja. Dukungan proyek strategis andalan Nasional di kawasan ini antara lain pembangunan rel KA doble track Jakarta-Rangkasbitung, pengembangan Bandara Panimbang, pembangunan jalan tol Serang-Panimbang, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung, pembangunan Bendungan Karian, pengoperasian PLTU Labuan dan pengembangan industri semen swasta nasional di Bayah.
Strategi pembangunan tersebut, selain menciptakan kemajuan di wilayah Banten dengan tetap mempertahankan ciri khas lokal, juga meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat secara lebih luas dan merata. "Oleh sebab itu, masyarakat harus membangun kebersatuan dengan menghargai pluralisme agar tercipta suasana kondusif di Banten," katanya.
Menurut Ratu Atut, strategi pembangunan sehebat apapun tidak akan dapat berjalan dengan baik dan cepat, apabila suasana dan kondisi sosial-politik tidak kondusif. "Suasana aman dan damai sangat dibutuhkan dalam upaya pembangunan kualitas ekonomi, kesehatan dan pendidikan masyarakat," tambahnya.
Selain itu, sambung Ratu Atut Chosiyah, jika dirinya masih diberikan kepercayaan masyarakat untuk memimpin pembangunan di Banten lima tahun ke depan, memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal untuk berpartisipasi sebesar-besarnya dan seluas-luasnya, bukan lagi sebuah janji melainkan bukti. "Sebab, proses tersebut sebenarnya sudah berlangsung lama, hanya saja intensitas dan kecepatannya jaris semakin melaju di tahun-tahun mendatang," katanya.
(ratuatut.com )
0 komentar:
Posting Komentar