Ratu Atut Yakin Ekonomi Tumbuh

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Ratu Atut Penuhi Tuntutan Buruh

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menyetujui tuntutan revisi upah minimum kabupaten/kota 2012 yang diajukan Aliansi Serikat Buruh/Serikat Pekerja Tangerang Raya, Kamis (29/12/2011).

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 30 Juni 2011

Ratu Atut Janji Lanjutkan Perjuangan Abah

tetap semangat kunjungi www.ratuatut.com

ratu atut persemayaman abah

SERANG - Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah mengucapkan janjinya untuk melanjutkan perjuangan Abah untuk mensejahterakan Banten khususnya dan bangsa Indonesia, sebagaimana diajarkan almarhum ayahandanya tercinta, Prof. Dr. TB. Chasan Sochib. TB. Chasan Sochib meninggal dunia pada Kamis 30 Mei 2011, pukul 03.55 WIB di Rumash Sakit Sari Asih, Kota Serang, akibat penyakit yang dideritanya. Kepergian tokoh paling berpengaruh di Banten yang akrab dipanggil Abah ini, merupakan kehilangan besar bagi masyarakat kota para jawara itu.

Putri kesayangannya, Ratu Atut Chosiyah, tak kuasa membendung air mata kesedihan pada awal sambutannya dalam upacara pemakanan keluarga di Pesanggrahan, Kabupaten Serang. Ribuan pelayat yang hadir di pemakaman pun tenggelam dalam duka yang mendalam.

"Kami anak-anaknya telah mendapatkan banyak nasehat dan pelajaran berharga dari almarhum ayahanda kami tercinta. Dan, kami akan melanjutkan pengabdiannya kepada masyarakat, daerah dan bangsa," tutur Ratu Atut, sambil berulang kali mengusap air matanya.

Sebagai putra daerah, jasa Tb Chasan Sochib terhadap pembangunan Provinsi Banten sangat besar. Salah satu yang terbesar adalah perannya sebagai salah satu tokoh pendiri Provinsi Banten. Beliau adalah tokoh yang mampu mengangkat budaya Banten tentang pendekar maupun pencetus organisasi profesi.

"Secara pribadi saya orang paling dekat dengan almarhum. Beliau adalah orang yang paling besar jasanya untuk pembangunan Banten," kata salah satu pendiri Pembentukan Provinsi Banten, H Embay Mulya Syarif. Ia mengharapkan, akan bermunculan tokoh-tokoh Banten selanjutnya yang kuat dan peduli dengan pembangunan Banten.

Ribuan masyarakat Banten memadati rumah duka almarhum TB Chasan Sochib di kawasan Ciceri, Kota Serang, saat dishalatkan di Masjid Al-Bantani di kawasan pusat pemerintahan Provinsi Banten dan saat pemakaman di Pesanggrahan, Ciomas. Mereka yang datang bukan saja dari kalangan masyarakat biasa, namun juga sejumlah pejabat.
Chasan Sochib lahir di Desa Kadu Bereum, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, tahun 1930. Almarhum merupakan putra pasangan H TB Sochib dan Hj Ratu Rafiah. Semasa hidupnya, almarhum adalah pendiri dan Ketua Umum Pengurus Persatuan Pendekar Persilatan dan Seni Budaya Banten Indonesia (PPPSBBI) dari tahun 1971 sampai sekarang, Ketua Umum DPP Satkar Ulama Indonesia 2022-2015, pendiri Kadin dan Gapensi Provinsi Banten 1977, pendiri Untirta Banten 1981.

Selain itu, almarhum merupakan Ketua Umum DHD'45 Provinsi Banten, pendiri dan Pembina Ikatan Qori dan Qoriah Banten 1985, Pendiri Museum Krakatau di Carita, Pandeglang 1987, Penasehat Himpunan Keluarga Sulawesi Selatan (HKSS) 1980 sampai sekarang.

Chasan Sochib juga sebagai pendiri Koperasi Wasta Karya 1987, Pendiri Museum Banten Lama 1988, Ketua Yayangan Pembangunan Banten 1990 sampai sekarang, anggota Dewan Pertimbangan Gapensi Pusat 1990 sampai sekarang.

Usai dishalatkan, jenazah langsung diserahkan ke negara, oleh perwakilan keluarga yang juga Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah kemudian menyerahkan ke Korem 063 Maulana Yusuf untuk dilakukan prosesi secara militer. Setelah kurang lebih 15 menit proses penyerahan dan upacara militer, pukul 09:45 WIB, jenazah langsung dibawa ke peristirahatan terakahirnya di Pemakaman Ratu, Desa Pesangrahan, Kampung Lemburjero, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten.

Chasan Sochib dikuburkan di sisi makam ayahnya, Tubagus Sochib dan ibunya, Ratu Rofiah. Kuburannya juga berdekatan dengan makam anak angkatnya, Ratno Timoer, aktor era tahun 70-an yang terkenal sebagai pemeran pendekat buta, Badra Mandrawata, Si Buta dari Goa Hantu.

Prosesi pemakaman dilakukan secara militer dipimpin Dandim Serang, Letnan Kolonel Wahyu Widodo. Ratusan warga Banten memadati lokasi pemakaman untuk melepas kepergian almarhum. Sejumlah kepala daerah dan pejabat teras di lingkungan Provinsi Banten tampak hadir dalam upacara pemakaman. Hadir juga sejumlah tokoh nasional seperti Ketua Penasehat Partai Golkar, Akbar Tanjung, dan mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Taufiqurrahman Ruqi.***

Atut Harapkan Tanara Naikkan Produksi Beras

silahkan kunjungi www.ratuatut.com

SERANG - Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, diharapkan dapat mempertahankan kontribusinya yang besar terhadap produksi beras Banten, bahkan tahun ini harus berusaha meningkatkan dibanding tahun sebelumnya. Hal itu disampaikan Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah dalam kunjungan kerjanya ke Desa Cibodas, Kecamatan Tanara, Kabupaten, Serang, Rabu (29/06/2011).

Ratu Atut yang baru saja menerima penghargaan pemerintah berupa Satyalancana Wira Karya di bidang pertanian, sedang berupaya meningkatkan posisi Banten sebagai lumbung padi nasional. Banten saat ini berada di urutan kesembilan. Pada tahun 2010 lalu, tercatat produksi padi di Provinsi Banten meningkat mencapai 10,76 persen.

"Saya mengharapkan produksi beras tahun ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Banten, bahkan kalau bisa memasok ke daerah-daerah lain. Keberhasilan Banten berkat semangat para petani, penyuluh dan seluruh stakeholder pertanian," katanya.

Kecamatan Tanara menjadi lokasi penanaman padi varietas unggulan Mira (Mutasi Radiasi) 1, hasil hasil pengembangan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) bekerjasama dengan LPPM Untirta di Desa Tanara, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Selasa (21/6).

Varietas Mira 1 dapat menjadi varietas unggul potensial dalam peningkatan kualitas dan kuantitas produksi pangan di Banten. Varietas Mira 1 yang mulai dikembangkan di Kabupaten Serang merupakan varietas hasil pengembangan Batan dengan menerapkan teknologi nuklir di bidang pertanian.

Varietas padi Mira 1 di provinsi Banten ditargetkan dapat menghasilkan 7,5 ton/ha. Sedangkan untuk di daerah lain di Indonesia dapat menghasilkan 9,5 ton /ha. Selain di Banten, varietas Mira 1 sudah dikembangkan di 23 Provinsi se Indonesia.

Varietas padi Mira 1 yang telah dikembangkan di 24 kecamatan dan 35 desa se-Provinsi Banten dengan 16 unit penangkaran benih. Keunggulan varietas ini, antara lain memiliki daya tahan terhadap hama padi seperti wereng cokelat dan cocok dengan PH tanah yang berbeda-beda.

Selain beras, Ratu Atut juga mengharapkan budidaya rumput laut di Desa Tenjo Ayu, Kecamatan Tanara, dapat terus dikembangkan untuk menggejot perekonomian masyarakat pesisir. Perbaikan infrastruktur yang saat ini tengah berlangsung dapat menunjang upaya peningkatan produksi pertanian dan perikanan  daerah ini.

Dikatakan Atut, potensi tambak di Banten secara keseluruhan mencapai 36.351 hektar lebih. Ini merupakan potensi yang dapat dikelola secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat, khususnya para petani. "Banten memiliki potensi besar untuk menjadi daerah pemasok rumput laut," tambahnya.

Banten merupakan salah satu provinsi yang menjadi pilot projet Departemen Perikanan dan Kelautan RI terkait budidaya rumput laut. Banten juga salah satu provinsi yang ditunjuk sebagai proyek percontohan Kawasan Minapolitan. Pemerintah pusat beralasan karena Banten memiliki potensi rumput laut yang potensial.**

- wp -

Rabu, 29 Juni 2011

Simpan Pinjam Perempuan, Mengentaskan Kemiskinan

tetap semangat kunjungi www.ratuatut.com

SERANG – Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah memberikan pujian kepada Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, yang mencatat tingkat pengembalian 94%. Ibu Gubernur mengimbau agar SPP terus digerakkan, karena telah dirasakan manfaatnya oleh kaum perempuan di seluruh kecamatan di Provinsi Banten.

“Saya sangat bersyukur dengan tingkat pengembalian yang tinggi di kecamatan Cinangka, yaitu mencapai 94%. Saya yakin kecamatan Cinangka termasuk yang paling tinggi tingkat pengembaliannya. Saya pantas memberikan pujian kepada kaum perempuan Cinangka, khususnya yang menjadi anggota SPP,” kata Ratu Atut dalam kunjungan kerjanya di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Selasa kemarin (28/06/2011).

Simpan Pinjam Perempuan di Cinangka dapat menggerakkan roda usaha yang dilakukan oleh kaum perempuan. Ekonomi keluarga dan masyarakat secara umum meningkat dengan adanya pinjaman modal usaha. Dengan Simpan Pinjam yang dikelola kaum perempuan, sebagai ibu rumah tangga yang juga melakukan bisnis, maka kemiskinan di Provinsi Banten dapat terkurangi.

Menurut datan yang diperoleh dari PNPM Mandiri Kecamatan Cinangka, dana yang telah digulirkan untuk SPP mencapai Rp 1.1 milyar lebih, yang meliputi 900 kelompok dengan total anggota 7.500 orang. Ratu Atut memberikan semangat kepada para pengurus SPP untuk terus menggerakkan program ini dan berusaha bisa mencapai anggota 10.000 orang.

Sejak 2004 sampai 2010, PNPM Mandiri Kecamatan Cinangka telah mengelola dana Rp 9,375 milyar, di mana sekitar Rp 6,961 miliyar digunakan untuk pembangunan fisik. Bantuan tersebut dikonsentrasikan untuk pembangunan jalan-jalan di Kecamatan Cinangka. Tahun ini memang merespon aspirasi masyarakat tentang kondisi jalan di Banten, termasuk kondisi jalan di wilayah kecamatan. Sementara perbaikan untuk jalan provinsi saat ini sedang dilaksanakan dan ditargetkan selesai akhir tahun ini.

(wp, as, ratuatut.com)

Ratu Atut: Swasembada Beras Perlu diLANJUTKAN

www.ratuatut.com www.bantenbersatu.com www.twitter.com/hjratuatut  www.facebook.com/ratuatutchosiyah www.ratuatut.blogspot.com

Ratu Atut Chosiyah, perempuan cantik yang juga Gubernur Banten, optimistis daerahnya mampu melanjutkan dan meneruskan swasembada beras sekaligus sebagai kontributor terbesar produksi beras nasional.

Menurut Ratu Atut, panggilan perempuan yang selalu tersenyum indah ini di gubernuran, Selasa (28/6), peningkatan produksi beras Banten siap disumbangkan dari Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang.

Technorati Tags: ,

Tahun lalu, ujar dia, Kaduhejo berhasil menaikkan produksinya sekitar 1 ton per hektar lahan berkat program-program yang dicanangkan Departemen Pertanian dan Distanak Provinsi Banten, seperti SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) dan Gerakan Aksi Membangun Pertanian Rakyat Terpadu.

"Dalam setiap kunjungan kerja ke berbagai kecamatan, saya juga tidak bosan-bosan menggaungkan target surplus produksi beras pada 2011 ini, khususnya di kecamatan yang menjadi sentra tanaman padi, seperti Kecamatan Cikeusal dan Padarincang," ujarnya.

Lebih lanjut, Atut mengatakan bahwa pihaknya juga berupaya memberikan dorongan terhadap pengembangkan pertanian.

Sementara itu, Bupati Pandeglang, Erwan Kurtubi, mengatakan, selama ini Pandeglang memberikan kontribusi sangat tinggi terhadap produksi beras Banten, sedangkan Kaduhejo merupakan kecamatan dengan produksi beras yang cukup tinggi.

Berdasarkan catatan yang ada, kontribusi Pandeglang terhadap produksi beras hingga 30,82 persen dari total 2.048.047 ton gabah kering giling (GKG). Hasil itu lebih tinggi dibandingkan kabupaten lainnya seperti Lebak (23.69 persen), Kabupaten Serang (20.54 persen) dan Kabupaten Tangerang (20.01 persen).

Peningkatan produksi beras Kaduhejo semakin menonjol sejak adanya aprogram SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu). Program yang diguliskan Departemen Pertanian melalui Dinas Tanbun (Pertanian dan Perkebunan) Kabupaten Pandeglang Banten ini dinilai sangat besar dampaknya.

Dengan adanya SLPTT itu, pada setiap musim tanam produksi pertanian meningkat 1 ton per hektar. Jika sebelumnya rata-rata produksi mksimal sekitar 5,5 ton per hektar, kini meningkat menjadi 6,5 ton per hektar.

Program tersebut tersebar di sembilan desa, di Kaduhejo. Kelompok tani (Poktan) yang menggarap program ini berjumlah 26 poktan penerima program padi dan tiga poktan penerima program jagung.

Areal pertanian yang disediakan untuk mendukung program ini seluas 725 ha, yang terdiri dari 650 ha untuk tamanan padi dan 75 ha untuk tanaman jagung.

Sementara lokasi Laboratorium Lahan Percontohan untuk 29 kelompok seluas 29 ha, yang dialokasikan masing-masing kelompok 1 ha.

Erwan optimistis, produksi beras Kabupaten Pandeglang tahun ini akan meningkat dan bisa mendukung pencapaian target provinsi. Bahkan, bukan mustahil bisa melampaui target.

Provinsi Banten tahun ini manargetkan produksi beras sebanyak 2.190.632 ton gabah kering keliling (GKG), sementara hingga April lalu produksinya sudah mencapai 859.401 ton.

"Kami akan berusaha keras menaikan produksi beras guna mendukung target Banten menjadi daerah swasembada beras dan memberikan kontribusi terbesar bagi produksi tingkat nasional," kata Erwan. (Smile )

Selasa, 28 Juni 2011

Ratu Atut Menghimbau Masyarakat mempopulerkan Batik Banten

sambil santai silahkan kunjungi: www.ratuatut.com www.bantenbersatu.com (adv) Smile

Jakarta - Ratu Atut Chosiah yang juga Gubernur Banten mengimbau masyarakat untuk lebih mempopulerkan baju batik, terutama corak khas Banten, agar makin dikenal dan kelanjutan tradisinya menjadi identitas budaya asli Indonesia.

``Langkah ini untuk melestarikan budaya batik Banten sehingga tidak mudah diklaim negara lain seperti beberapa kasus sebelumnya," ujar Atut dalam siaran persnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu (26 juni 2011)

Sejak awal September 2009, ujarnya, Pemprov Banten telah mewajibkan semua PNS menggunakan batik setiap hari Jumat. "Melestarikan budaya batik tidak hanya oleh aparatur pemerintahan. Masyarakat luas juga diharapkan turut serta melestarikan dan mengembangkan budaya batik Banten," ujar Atut.

Hari Batik tersebut, ia menambahkan, digunakan juga untuk mengkampanyekan Batik Banten. Apalagi, kata dia, Banten sudah memiliki motif Batik yang berbeda dengan batik lainnya di Indonesia.

Lebih lanjut Atut menjelaskan bahwa pemakaian batik merupakan keistimewaan tersendiri karena batik sudah menjadi milik bangsa Indonesia. Dia meminta kepada seluruh masyarakat di Banten untuk terus mensosialisasikan baju batik tersebut.

Batik Banten mulai terdengar sekitar tahun 2003 setelah terbitnya Surat Keputusan Gubernur Banten Oktober 2003 tentang pembentukan panitia peneliti batik Banten yang memicu batik ini dibudidayakan.

Menurut Uke Kurniawan, wakil ketua panitia penelitian batik Banten saat itu, sejak adanya SK Gubernur Banten itu telah dilakukan pengkajian motif. Pada dasarnya pengkajian itu telah dilakukan sejak tahun 2002 dan setelah dibentuk panitia penelitian pada Oktober 2003, mulai dilakukan studi banding ke Pekalongan dan Solo.

"Sumber daya arkeologi yang memiliki seni hias Banten belum banyak terungkap. Hal ini yang menjadi bahan pemikiran bersama. Di antara sumber daya arkeologi yang telah terungkap secara sistematik antara lain pada Artefak Terwengkal, hasil penggalian Pusat Penelitian Arkeologi Universitas Indonesia tahun 1976," kata Uke.

Dijelaskannya bahwa transformasi motif dari Terwengkal ke suatu kain batik Banten merupakan upaya-upaya menghidupkan kembali seni hias Banten yang telah hilang sejak abad ke-17. Penyelamatan dan pelestarian potensi kekayaan intelektual masyarakat Banten yang telah hidup ratusan tahun itu telah diwujudkan ke dalam berbagai wahana, baik pada seni hias ornamental bangunan maupun pada seni hias kain yaitu batik.

"Setelah studi banding tersebut, kita mulai membuat contoh batik yang akan diproduksi. Pada bulan Januari, produk batik tersebut kita patenkan di HAKI Tangerang," ujar Uke.(*)

Padi di Pandeglang terus mengalami peningkatan produksi

PANDEGLANG - Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang akan berusaha keras meningkatkan produksi pertanian khususnya beras, untuk menaikkan kontribusinya terhadap produksi pertanian provinsi Banten tahun ini.

Bupati Pandeglang Drs. H. Erwan Kurtubi mengatakan, Kaduhejo selama ini memberikan kontribusi yang sangat tinggi terhadap produksi beras di Pandeglang. Sementara Pandeglang merupakan daerah dengan produksi beras tertinggi.

Berdasarkan catatan Distanak Provinsi Banten, kontribusi Pandeglang terhadap produksi beras hingga 30,82 persen dari total 2.048.047 ton gabah kering giling (GKG). Hasil itu lebih tinggi dibandingkan kabupaten lainnya seperti Lebak (23.69%), Kabupaten Serang (20.54%) dan Kabupaten Tangerang (20.01%). Peningkatan produksi beras Kaduhejo semakin menonjol sejak adanya aprogram SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu). Program yang diguliskan Departemen Pertanian melalui Dinas Tanbun (Pertanian dan Perkebunan) Kabupaten Pandeglang Banten ini, dinilai sangat besar dampaknya.

Berkat SLPTT, pada setiap musim tanam produksi pertanian meningkat 1 tom per hektar. Jika sebelumnya rata-rata produksi mksimal sekitar 5,5 ton per hektar, kini meningkat menjdi 6,5 ton per hektar. Program tersebut tersebar di sembilan desa, di Kaduhejo. Kelompok tani (Poktan) yang menggarap program ini berjumlah 26 poktan penerima program padi dan tiga poktan penerima program jagung.

Areal pertanian yang disediakan untuk mendukung program ini seluas 725 ha, yang terdiri dari 650 ha untuk tamanan padi dan 75 ha untuk tanaman jagung. Sementara lokasi Laboratorium Lahan Percontohan untuk 29 kelompok seluas 29 ha, yang dialokasikan masing-masing kelompok 1 ha.

Erwan optimistis, produksi beras Kabupaten Pandeglang tahun ini akan meningkat dan bisa mendukung pencapaian target provinsi. Bahkan, bukan mustahil bisa melampaui target. Provinsi Banten tahun ini manargetkan produksi beras sebanyak 2.190.632 ton gabah kering keliling (GKG), sementara hingga April lalu produksinya sudah mencapai 859.401 ton.

"Kami akan berusaha keras menaikan produksi beras guna mendukung target Banten menjadi daerah swasembada beras dan memberikan kontribusi terbesar bagi produksi tingkat nasional," kata Erwan.

Dikatakan, kebijakan peningkatan produksi padi didukung Gerakan Aksi Membangun Pertanian Rakyat Terpadu. Selain itu juga melanjutkan dan memantapkan kegiatan tahun sebelumnya yang terbukti sangat baik kinerjanya dan hasilnya, antara lain bantuan benih, subsidi pupuk, alsintan, pengelolaan tanaman terpadu melalui sekolah lapangan.

“Selain itu juga ditopang dengan pembangunan sentra-sentra pupuk organik berbasis kelompok tani serta peningkatan dan penerapan manajemen pembangunan pertanian yang akuntabel dan good governance,” jelasnya.***

Minggu, 26 Juni 2011

Ratu Atut: Ayo Jauhi Narkoba untuk Banten Sehat


Serang- Gubernur Banten, Hj Ratu Atut Chosiyah, SE menghadiri Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Tingkat Kabupaten Serang  yang diawali jalan santai oleh masyarakat Anyer di Tajung Tum-anyer hari Minggu (26 Juni 2011).

Ratu Atut menyambut baik dilaksanakanya kegiatan ini sebagai semangat Bupati Serang menjadikan masyarakat kabupaten Serang tahun 2015  bebas narkotika. “Tentunya cita-cita ini amat sangat mulya dan harus didukung bersama-sama terutama kepada  ibu–ibu dan bapak-bapak selaku orang tua  agar mengawasi dengan baik yaitu prilaku atau pergaulan puta-putri kita agar supaya tidak terjerumus  dan berikanlah putra-puri kita aktivitas yang positif  supaya tidak ada waktu luang untuk bergaul dengan kelompok yang menjerumuskan karena narkotika tidak hanya tesebar dikalangan sekolah dasar, SMP mapun SMA, tapi juga merahmbah perguruan tinggi.” Jelas Ratu Atut.

“Untuk itu pada peringatan hari anti narkoba internasional tingkat kabupaten serang  gubernur mengajak kepada seluruh masyarakat yang ada di Provinsi Banten, khusnya jajaran aparatur pemerintah baik Provinsi, Kabupaten/Kota dan jajaran muspidanya, kepolisian, camat, kepala Desa dan RT/RW mari kita eratkan kebersamaan kita dan bulatkan tekad kita untuk memerangi narkotika, peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Serang ini.” Sambung Ratu Atut dengan semangat.

Ratu Atut: Media Memberi Akselerasi Percepatan Pembangunan Banten


SERANG – keluarga besar Radar Banten dan Masyarakat mengikuti Pesta Rakyat Radar Banten yang dihadiri Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah, SE, didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Banten Ir. H. Muhadi, M.SP, Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Banten- Komari dan Kepala Dinas Sosial- Nandy, serta jajaran pimpinan Radar Banten dan Keluarga besar karyawan dan wartawan Radar Banten di Graha Pena Radar Banten, Sabtu (25/6).
Direktur Radar Banten Priyo Susilo dalam sambutannya mengatakan, Radar Banten merupakan Koran terbesar di banten dan Koran yang paling banyak di baca oleh masyarakat Banten dengan peredaran di seluruh wilayah Provinsi Banten. Radar Banten saat ini telah memiliki tujuh perusahaan, kemajuan ini merupakan hasil kerja keras dari para karyawan maupun seluruh wartawan, serta dukungan masyarakat dan dukungan pemerintah.
Dunia usaha di Banten memiliki peluang yang sangat bangus karena letak wilayah yang berdekatan dengan Jakarta, hal ini harus kita manfaatkan semaksimal mungkin potensi yang ada di Banten menjadi penyanggah Ibu Kota Jakarta.
“kedepan Radar Banten sebagai mitra masyarakat dan mitra pemerintah kami akan terus bekerja sebaik mungkin sebagai pers, dengan mengkritik maupun mengingatkan pemrintah dengan cara yang baik sehingga tujuan pun dapat tercapai,” harap Priyo.
Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah dalam sambutannya mengucapkan Selamat Ulang Tahun ke-11 kepada harian umum Radar Banten. Suatu kebanggaan pada usianya yang ke 11 thn Radar Banten telah mendirikan tujuh perusahaan, dalam hal ini Radar Banten telah memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja masyarakat Banten.
“Kita ketahui bahwa Proses hadirnya Radar Banten seiring dengan proses berdirinya Provinsi Banten. Bahkan pada saat itu Radar Banten merupakan salah satu media yang mendukung pendirian Provinsi Banten,” tandas Gubernur.
Kemudian, kedepan di harapkan Radar Banten terus berkembang dengan kerja keras para karyawan dan wartawan. Serta Menjadi media yang Memiliki etika, menyajikan pemberitaan yang akurat dan penyalur aspirasi masyarakat, sehingga menjadi kebanggaan Banten dan memberikan Kemajuan di wilayah Provinsi Banten.
“Kepada seluruh media yang menjadi media informasi mengucapkan terimakasih telah memberikan kontribusi akselerasi percepatan pembanguanan di Provinsi Banten,” ujar Gubernur.

Kamis, 23 Juni 2011

Ratu Atut Terima Penghargaan dari Presiden


Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah hari ini, 23 Juni 2011, menerima penghargaan Satya Lancana Wira Karya dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono melalui kementerian Pertanian. Penyematan direncanakan pada puncak acara Penas XIII tahun 2011 di Stadion Madya GOR Aji Imbut Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Satya Lencana Wira Karya adalah sebuah tanda penghargaan yang dikeluarkan dan diiberikan kepada warga negara Indonesia yang telah sangat berjasa dan berbakti kepada bangsa dan Negara.
Penghargaan diberikan kepada gubernur wanita pertama dan satu-satunya Indonesia ini karena dinilai telah berjasa mengembangkan potensi kelautan dan perikanan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir di wilayah Banten.
“Penghargaan ini untuk masyarakat pesisir khususnya, dan seluruh warga Banten pada umumnya,” kata Ratu Atut usai menerima penghargaan.
Ratu Atut mengakui masih banyak hal yang perlu ditingkatkan di bidang kelautan dan perikanan di masa mendatang. Misalnya, pengembangan teknologi untuk meningkatkan produksi dan mengembangkan potensi pariwisata. Oleh sebab itu, di masa mendatang hal ini akan menjadi focus perhatiannya agar percepatan pembangunan dapat tercapai di wilayah pesisir Banten.
Sejauh ini, daya beli petani dan nelayan yang ditunjukkan dari meningkatnya Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Banten secara umum sudah berada dalam trend peningkatan. Setidaknya, jika dilihat dari NTP Triwulan IV 2009 yang masih pada angka 99,67 hingga kini telah mencapai 104,34 pada triwlan I 2011. DATA YANG DIRILIS Bank Indonesia Serang, Mei lalu itu tentu merupakan indikasi meningkatnya kesejahteraan masyarakat nelayan dan pesisir di Banten.
Namun, Ratu Atut masih merasa belum puas dengan peningktan itu karena masih ada jarak yang siginifikan antara sektor perikanan dengan sektor lainnya seperti pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Maka untuk memacu laju percepatan pembangunan kelautan dan perikanan bagi Ratu Atut sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi pada masa akan datang.
“Nasib nelayan dan masyarakat pesisir pada umunya harus menajadi perhatian saya,” tambahnya. Ratu Atut juga sudah berkomitmen dengan seluruh stakeholder di bidang kelautan dan perikanan untuk mengembangkan pariwisata yang sangat besar potensinya di wilayah Banten. Salah satu lokasi yang akan dikembangkan sebagai tujuan wisata adalah pesisir selatan, tepatnya di Kecamatan Malimping, Kecamatan Bayah dan Sawarna Kabupaten Lebak.
Hal ini bukan omong kosong, terbukti akses jalan menuju lokasi tersebut saat ini sedang dalam proses perbaikan.
“Akses jalan yang baik merupakan syarat utama untuk mengundang orang datang ke pesisir pantai selatan Banten. Selanjutnya, bekerjasama dengan pemerintah kabupaten secara bertahap akan dikembangkan sarana dan prasarana lainnya di lokasi tersebut. Untuk itu, tahun depan saya akan menambah alokasi dana dari APBD untuk percepatan pembangunan kelautan dan perikanan,” paparnya.
Ratu Atut sangat ingin mewujudkan impiannya menjadikan Banten sebagai daerah penghasil terbesar produk perikanan di Indonesia. Setidaknya pada tahun 2012 mendatang, Banten sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat maupun industri terhadap produk perikanan. Bahkan, Banten harus bisa menjadi pemasok produk perikanan ke daerah-daerah pada masa mendatang.

Senin, 20 Juni 2011

Minapolitan Akan Percepat Kesejahteraan Nelayan


AddThis Social Bookmark Button

SERANG-Sedia payung sebelum hujan. Ungkapan itu sepertinya pas menggambarkan program Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah dalam pemberdayaan masyarakat pesisir.

''Ibu berusaha menghidupkan potensi ekonomi laut dan pesisir seperti perikanan tangkap, perikanan budidaya, rumput laut, pariwisata dan sektor turunan lainnya,'' tutur Atut seraya menambahkan tahun depan dirinya akan menggenjot program nasional Kawasan Minapolitan pesisir Banten, dari Tanjung Pasir di Kabupaten Tangerang sampai Sawarna di Kabupaten Lebak.
Tahun ini Ratu Atut telah menetapkan lokasi-lokasi pengembangan kawasan perikanan terpadu yang disebut "Minapolitan Banten", berdasarkan potensinya masing-masing. Lima kawasan tersebut meliputi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu dan kawasan budidaya rumput laut Pontang (Kota Serang), Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan (Kab. Pandeglang), kawasan budidaya kerang Panimbang dan kawasan pangkalan pendaratan ikan (PPI) Binuangeun.
''Lokasi itu merupakan sentra pengembangan perikanan yang diprioritaskan. Mulai 2012 empat kawasan pelabuhan perikanan tersebut akan menjadi kawasan Minapolitan Banten untuk jenis perikanan tangkap. Di samping itu, juga akan dikembangkan perikanan budidaya di wilayah pesisir,'' tambah Atut.
Atut meyakini, strategi ini tidak hanya akan memacu kesejahteraan masyarakat pesisir yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, tetapi juga akan mempercepat laju pembangunan dan pemerataan perekonomian Banten.

Kondisi geografis suatu daerah mempunyai peranan penting dalam kemajuan pembangunan. Daerah yang berada di wilayah strategis sangat signifikan dalam mempercepat dan meningkatkan pembangunan ekonomi. Sebagai contoh, Provinsi Banten yang secara geografis bisa dibagi dalam dua wilayah pembangunan, yaitu utara dan selatan. Bagian utara meliputi Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Cilegon. Sedangkan bagian selatan meliputi Kabupaten Lebak, Pandeglang, dan Serang.
Daerah bagian utara relatif lebih maju dibanding daerah selatan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), PDRB 2009 di Kabupaten Pandeglang dan Lebak bagian selatan masing-masing mencapai Rp 3,9 miliar dan Rp3,8 miliar. Sedangkan bagian utara seperti Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang mencapai Rp. 17 miliar dan Rp. 27 miliar. Padahal, Kabupaten Lebak dan Pandeglang luasnya 63,89 persen dari luas Banten. Sementara Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang hanya 12.06 persen luas Banten.
Kondisi tersebut disebabkan oleh geografi-strategis daerah bagian utara yang sangat dekat dengan kota metropolis DKI Jakarta. Posisi Tangerang dan Kota Tangerang sebelah utara merupakan hinterland bagi DKI Jakarta. Tangerang lebih melayani Jakarta dibandingkan wilayah selatan. Sebaliknya, bagian selatan seolah menjadi daerah yang berdiri sendiri. Di samping itu, kawasan bagian utara merupakan spill over (tumpahan) pembangunan di DKI Jakarta. Bisa dilihat misalnya, Kota Tangsel yang relatif baru sudah memiliki indikator pembangunan sangat baik. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tangsel sudah mencapai 75,1 dan pendapatan per kapita Rp8.459 juta lebih.
''Ketimpangan itulah yang menjadi perhatian ibu untuk segera diatasi. Tentu saja, melalui strategi pembangunan jangka panjang dengan memaksimalkan potensi daerah pesisir. Konsep utamanya adalah pembangunan kelautan dan perikanan yang berbasis kawasan dengan keterpaduan lintas sektor untuk peningkatan taraf hidup masyarakat. Sedangkan prinsipnya adalah pengembangan kewilayahan yang efektif, efisien disertai dukungan lintas sektor,'' urai Atut.
Anggaran sektoral pada DKP (Dinas Kelautan dan Perikanan) Banten akan difokuskan untuk memberikan input produksi serta sarana dan prasarana pokok. Sedangkan yang lintas sektoral berupa penyediaan prasarana pendukung seperti jalan, saluran irigasi serta dukungan lain yang diperlukan. Dalam pelaksanaannya, sebagian besar yang dimiliki akan difokuskan pada lokasi "Minapolitan Banten".
Proyek pengembangan kawasan "Minapolitan Banten" ditargetkan akan menjadi pilot project bagi sektor kelautan dan perikanan di wilayah pesisir lainnya di Banten, serta bagi daerah lainnya di Indonesia.
Karena itu, proyek ini perlu dikawal oleh seluruh elemen masyarakat agar berhasil. Pengembangan kawasan minapolitan harus menjadi prioritas utama yang dikerjakan sungguh-sungguh di masing-masing daerah. Dukungan dan kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan untuk menyukseskan program strategis ini, sehingga kesenjangan pembangunan dapat teratasi. (BB)

Rabu, 15 Juni 2011

Ratu Atut : Peran Perempuan penting untuk Pembangunan Banten


SERANG –  Pemberdayaan perempuan di Banten perlu ditingkatkan dengan memanfaatkan program-program yang ada di provinsi Banten. Jumlah perempuan yang besar di Banten mempunyai potensi untuk diberdayakan sebagai subyek pembangunan bangsa. Peranan strategis perempuan dalam menyukseskan pembangunan bangsa dapat dilakukan melalui Peranan perempuan dalam keluarga. Demikian ditegaskan Ratu Atut  dalam Acara pertemuan Badan Kerjasama Organisasi-organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Banten selasa (14/6/2011)
”Perempuan merupakan benteng utama dalam keluarga. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dimulai dari peran perempuan dalam memberikan pendidikan kepada anaknya sebagai generasi penerus bangsa. Peranan perempuan dalam Pendidikan, jumlah perempuan yang demikian besar merupakan aset dan problematika di bidang ketenaga kerjaan. Dengan mengelola potensi perempuan melalai bidang pendidikan dan pelatihan maka tenaga kerja perempuan akan menempati posisi yang lebih terhormat dan mampu mengangkat derajat bangsa,” jelas Ratu Atut.
Badan Kerjasama Organisasi-organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Banten mendapatkan bantuan dana hibah dari Pemprov Banten sebesar Rp165 juta. Dana tersebut diperuntukan kepada 31 organisasi pengurus kewanitaan di bawah BKOW Provinsi Banten. Pemberian bantuan ini diberikan langsung oleh Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sekaligus membuka seminar kepemimpinan wanita di Gedung KONI Provinsi Banten, Selasa (14/6).
Acara seminar itu diikuti sebanyak 150 peserta, dan dihadiri Asda III Provinsi Banten Zainal Mutaqien dan Kepala Badan pemeberdayaan Perempuan Daerah (BPPMD) Provinsi Banten Sigit Suwitarto.
Ratu Atut menjelaskan, terkait bidang-bidang pemerintahan, kesehatan, industri, pertanian, pariwisata dan strategi eksploitasi sumber daya alam dan sebagainya telah dipelajarinya sejak menjadi wakil Gubenur Banten. “Dengan menata wilayah-wilayah dan menggali potensi yang ada di daerah masing-masing untuk mendapatkan manfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Ditambahkannya, terkait kebijakan khusus gender, sejauh upaya dilakukan Pemprov Banten adalah telah membuat regulasi untuk kemajuankesetaraan gender tersebut di Provinsi Banten. Menurutnya, Banten telah berhasil meraih predikat ke III dalam keberhasilan program pemberdayaan perempuan. Keberhasilan yang dicapai lainnya oleh Pemprov Banten adalah laju pertumbuhan ekonomi Banten pada triwulan pertama berada di atas rata-rata.

(as, ratuatut.com)

Senin, 13 Juni 2011

Ratu Atut: PT Sangat Strategis dalam Pembangunan Banten



LULUSAN perguruan tinggi memiliki posisi yang sangat strategis dalam percepatan laju pembangunan, terutama bagi daerah yang relatif masih muda seperti provinsi Banten. Percepatan dan perluasan pembangunan Banten, tidak mungkin bisa dilepaskan dari pengaruh kualitas pendidikan. Oleh sebab itu, perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan, pengkajian dan titik tolak pengadian, juga memiliki tanggung jawab yang besar terhadap semua aspek pembangunan.
Posisi strategis perguruan tinggi inilah, yang membuat Hj. Ratu Atut Chosiyah semasa masih menjadi Wakil Bupati, tujuh tahun lalu, begitu bersemangat ketika ditunjuk sebagai sebagai ketua tim yang memperjuangkan status STAIN SMH Serang (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Serang) menjadi IAIN  (Institut Agama Islam Negeri) SMH Banten. Kerja keras Ratu Atut bersama 11 anggota tim lainnya, membuahkan hasil nyata dengan terbitnya Keputusan Presiden nomor 91 tahun 2004 tanggal 18 Oktober 2004 tentang perubahan status status STAIN SMHB menjadi IAIN SMHB.
Kepres No. 91 Tahun 2004 tersebut kemudian disusul dengan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 5 tahun 2005 tanggal 3 Januari 2005 yang mengatur tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN SMHB. Berdasarkan keputusan Menteri Agama tersebut IAIN SMHB memiliki 1 Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan, 7 Bagian dan 16 Sub Bagian serta 3 Fakultas, yaitu Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam, Fakultas Tarbiyah dan Adab, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah.
Bagi Ratu Atut, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui perguruan tinggi, merupakan salah satu kunci suksesnya percepatan dan perluasan pembangunan Banten ke masa depan. Menyadari kebutuhan pembangunan Banten terhadap lulusan perguruan tinggi, Ratu Atut selalu menyediakan waktu untuk hadir memberikan dorongan semangat dan menyampaikan ajakan kepada para lulusan, dalam acara Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana IX Institut di Kampus IAIN SMHB, Kota Serang.
Selain mengajak wisudawan terlibat secara aktif dalam upaya percepatan dan perluasan pembangunan Banten, Ratu Atut juga membuka pintu lebar-lebar untuk menerima semua kritik yang bersifat membangun, saran maupun masukan dari mahasiswa sebagai generasi muda yang berwawasan luas dan mempunyai idealisme tinggi. "Alumni IAIN SMHB harus menjadi orang yang betul-betul menempati posisi yang strategis dan dapat membuka lapangan pekerjaan dengan modal ilmu pengetahuan dan bekal akhlakul karimah, serta penuh semangat membangun Banten ke arah yang lebih baik," katanya.
Ratu Atut menyadari banyak persoalan pembangunan yang belum tuntas; seperti tingkat pengangguran, ketertinggalan dari daerah lain, kualitas pendidikan dan persoalan dan masalah kesehatan masyarakat. Persoalan tersebut tentu saja tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah, tetapi membutuhkan peran serta masyarakat, termasuk mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi. Dalam langkah-langkah pembangunannya, provinsi banten membutuhkan sumbangan pemikiran dan aksi yang konkret dari kalangan akademis sebagai sumber bahan referensi.
Banten saat ini tengah melaksanakan pekerjaan besar sebagai bagian dari Koridor II dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. Program tersebut secara naasional akan menjaring investasi sebesar Rp 4.000 triliun yang membuka jutaan peluang kerja. Banten sebagai daerah strategis dalam Koridor II harus mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu memainkan peran besar untuk mendukung terlaksananya MP3EI. Dalam hal inilah, perguruan tinggi memiliki peranan dalam mempersiapan sumber daya mansia berkualitas dan mampu berperan secara efektif dan efisien.
Gubernur sepakat, pendidikan sebagai medium yang efektif bagi proses transmisi teknologi dan pendorong pembangunan ekonomi. Pendidikan juga merupakan investasi human capital, di mana perguruan tinggi memerankan posisi yang sangat strategis untuk membangun kualitas dari manusia di sebuah negara. IAIN SMHB sebagai perguruan tinggi harus terus meningkatkan kemampuannya berkolaborasi partisipatif dengan berbagai stakeholder pembangunan. Dengan kolaborasi inilah, perguruan tinggi akan berperan optimal sebagai centre of excellence.
Perguruan tinggi mampu memberikan kontribusi kepada pemerintah berupa rekomendasi kebijakan, teori pembangunan, maupun penyediaan tenaga ahli yang mampu menjawab tantangan bangsa. Perguruan tinggi dapat menghasilkan prototype hasil inovasi yang telah dibuat untuk dikembangkan oleh industri agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, dan perguruan tinggi dapat melakukan membuka akses ke masyarakat sebagai pihak yang netral dan membangun partisipasi mereka.  Potensi besar perguruan tinggi untuk menstimulus pembangunan dengan berkolaborasi dengan semua stakeholders pembangunan.
Sudah seharusnya gerakan mahasiswa sebaagai elemen terbesar dalam perguruan tinggi, dapat membangun akses ke semua stakeholder pembangunan, dalam bahasa praksisnya, mahasiswa kini harus bisa berbicara dengan pengusaha, birokrat dan rakyat. Kemampuan  mahasiswa untuk dapat menjadi kelompok yang mampu bergerak secara vertikal dan horizontal adalah sebuah tantangan tersendiri dari gerakan mahasiswa.
Pada akhirnya gerakan mahasiswa akan mampu berbicara di hampir seluruh bidang pembangunan di wilayah Banten dan bangsa pada umumnya. Itulah keunggulan gerakan mahasiswa yang telah banyak berbicara sepanjang sejarah peradaban. Bila perguruan tinggi adalah inti dari perputaran roda pembangunan, dan bila mahasiswa adalah elemen terbesar dari civitas academia perguruan tinggi. Maka sebuah konsekuensi logis bagi gerakan mahasiswa untuk selalu memiliki mimpi besar tentang pembangunan peradaban bangsa. Mari kita berbicara tentang rakyat, kesejahteraan, kemandirian, dan perubahan.***
(ratuatut.com)

Jumat, 10 Juni 2011

Popularitas dan Elektabilas Ratu Atut Tetap Tertinggi

Add caption

Serpong- Popularitas dan elektabilitas incumbent Hj Ratu Atut Chosiya tak terkejar dalam pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2011. Hal itu dikatakan oleh Sejumlah politisi dan pengamat politik di Banten menjelang pelaksanaan Pilgub, beberapa bulan lagi. Karenanya, perbincangan yang ramai saat ini berkutat di seputar sosok tepat yang akan mendimpingi Atut lima tahun kedepan.

Salah satunya dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Partai Keadilan dan Persatuan (PKPI Banten, H Robert Usman. Menurutnya, dalam setiap perbincangan tentang bursa calon Gubernur di internal partai maupun dengan partai politik lain, sosok Ratu Atut seakan sudah tak tersaingi. Walaupun pertainya belum menentukan sikap siapa yang akan diusung, tapi pihaknya sudah mengakui bahwa popularitas dan elektabilitas incumbent belum ada yang bisa mengalahkan. Sehingga yang saati ini banyak dibicarakan adalah pertarungan sosok yang layak mendampingi Atut.

“Yang jelas, sikap PKPI dalam menentukan dukungan pasangan Cagup dan Cawagup akan berpikir rasional dan mengikuti calon yang benar-benar kuat,”, kata Robert kepada Tangerang Ekspers kemarin.

Dalam penilaian Robert, ada beberapa nama yang kemungkinan bias berpasangan dengan Atut. Diataranya Wakil gubernur Banten Masduki akan kembali dipaketkan dalam Pilgup 2011. Sebab, kata Robert, sosok Masduki sangat kecil sekali resistensinya. Selain itu Masduki tergolong pejabat yang bersih dan komunikasi antara Atut dengan Masduki cukup harmonis.

Selain itu, bila pasangan Atut dan Masduki kembali dipaketkan, ini akan menjalin keharmonisan partai koalisi pada Pilgup 2006 lalu.

Robert juga tidak menamping kemungkinan Atut akan berdampingan dengan Wahidin Halim. Sebab, akan semakin menjaga kondusifitas Pilgub.

“Yang jelas, kalau saja Atut berdampngan dengan Wahidin Halim, Pilgup Banten 2011 akan berjalan kondusif dan tanpa mengarahkan dana yang cukup besar,” kata Robert.

Senada dikatakan pengamat politik Fisip UIN Syarif Hidayatullah, Muhammad Zaki Mubarok. Menurut Zaki, saat ini yang banyak terlihat spanduk-spanduk yang hanya ingin menjadi pendamping Atut. Karena belum ada tokoh yang mampu menyaingi Atut di Pilgub Banten. Sebab untuk maju sebagai kandidat di Pilgub Banten membutuhkan modal cukup besar, baik materi maupun sosial.

“Sehingga popularitas dan elektabilitas Atut, belum ada yang bisa menyaingi. Sehingga banyak orang yang hanya berlomba-lomba menjadi pendamping Atut,” kata M Zaki. (ss)

Mengaji dan Mengkaji al-Quran dengan Gemmar Mengaji


Ratu Atut Chosiyah


PROVINSI Banten merupakan salah satu dari tujuh provinsi yang ditetapkan sebagai wilayah percontohan penerapan program "Gerakan Maghrib Mengaji" (Gemmar Mengaji), di samping DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Saya sebagai Gubernur sangat antusias untuk menyukseskan program ini. Dalam setiap kunjungan kerja ke berbagai kecamatan, saya selalu mengajak seluruh lapisan masyarakat khususya warga Muslim untuk aktif ikut mengembali kebiasaan mengaji selepas melaksanakan shalat maghrib.

Mengaji sesudah shalat maghrib, dulu menjadi kebiasaan yang sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat Banten. Namun, kebiasan tersebut lambat laun makin menghilang. Sudah semakin jarang terlihat anak-anak berbondong-bondong membawa Al-Qur'an ke masjid maupun ke rumah guru ngaji. Padahal, menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak merupakan solusi paling tepat untuk mengatasi berbagai persoalan remaja dan pemuda. Dengan mengaji dan mengkaji Al-Qur'an merupakan solusi efektif dalam membentengi anak-anak dari segala pengaruh buruk.

al-Quran Mushaf Al-Bantani yang saya bagikan dalam setiap kesempatan berkunjung ke masyarakat saya menekankan pentingnya peran kaum ibu untuk menghidupkan kembali kebiasaan mengaji maghrib dalam kehidupan masyarakat.

Para ibu biasanya lebih dekat dengan anak-anaknya. Kaum perempuan sangat potensial untuk dapat menyukseskan program Gemmar Mengaji. Sehabis menunaikan sholat Maghrib, anak-anak dibimbing untuk belajar mengaji, baik mengajarkan sendiri di rumah maupun melalui guru ngaji yang ada di lingkungan masing-masing. Mengaji merupakan upaya mengenalkan dan memperdalam isi kandungan Al-Qur’an agar umat manusia bisa memahami dan melaksanakan makna yang terkandung di dalamnya.

Saya mengingatkan kepada seluruh warga Banten terhadap tayangan media yang negatif khususnya televisi, tugas orang tua mendampingi dan memberikan masukan positif bagi anak, agar dapat menyaring dan memilah yang baik.

Program Gemmar Mengaji akan sukses jika dimulai dari lingkungan keluarga. Keluarga merupakan kunci keberhasilan pembangunan suatu negara atau daerah, khususnya melakukan pembinaan bidang pendidikan agama. Melalui keluarga yang kokoh tingkat keyakinan dan pemahamannya terhadap ajaran agama, akan mewujudkan bangsa atau daerah yang baldatun toyyibatun wa robbun gofuur.

Terimakasih.

Kamis, 09 Juni 2011

Usung Atut, Golkar Tangsel Targetkan 50 Persen Suara


DPD Partai Golkar akan segera menggelar Rakerda pada 19 Juni mendatang yang salah satu agendanya adalah membentuk tim pemenangan Pilgub Banten untuk wilayah Tangsel. Hal itu dilkukan dalam rangka memenangkan Cagub yang disusung DPP Partai Golkar, yakni Ratu Atut Chosiyah
“Golkar Tangsel akan segera membentuk pengurus kelurahan (Pekel) yang tersebar di 17 Kecamatan yang di Tangsel. Sebab saya yakin, kalau mesin partai berjalan dengan baik, kemenangan Pilgub Banten akan diraih Partai Golkar,” ujar Sihabuddin Hasyim, Ketua Pembina Wilayah DPD Partai Golkar Tangsel.
Sihabuddin melanjutkan, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Tangerang Selatan menargetkan 50 persen suara dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten Oktober mendatang. Ini sesuai dengan target suara yang diperoleh Golkar saat mendukung pasangan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie dalam Pemilukada Tangsel.
Menurutnya, patokan Golkar dalam perolehan suara adalah saat Pemilukada Tangsel. Dalam Pemilukada Tangsel, Golkar Tangsel berhasil meraih 50 persen suara.
“Persoalan pasangan siapa saja yang diusung Partai Golkar, kami mengikuti keputusan para petinggi partai. DPD Partai Golkar Tangsel tidak mau merecoki kebijakan partai dalam menetapkan pendamping Cagub (Atut, red),” katanya.
Untuk memenangkannya, pihaknya terus melakukan konsolidasi di internal partai, agar saat tahapan hingga pencoblosan Cagub dan Cawagub Banten, mesin Partai Golkar Kota Tangsel berjalan dengan baik. (mhl).

Gubernur Atut Kian Digandrungi Remaja

Ratu Atut Chosiyah Kibarkan Bendera PMI saat Peringatan PMI Internasional

Serpong, Tapos. Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilihan Gubernur mendatang kian mendapat dukungan dari masyarakat. Kalangan Anak Baru Gede (ABG) juga tak mau kalah menggandrungi Bubernur yang akrab disapa atau dipanggil ibu ini.

Hal itu setidaknya terlihat disela-sela Rapat Kerja (Rakerprov) KNPI Propinsi Banten yang diadakan di Country Padang golf Modernland Kota Tangerang baru-baru ini, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah masih sempat berbincang dan berfoto ria asyik dengan para Cady golf layaknya orang selebritis ternama yang sedang dielu-elukan para penggemarnya terutama kaum ABG.

Dengan senyum manis Atut berpesan kepada Cady tersebut untuk menggunakan hak pilihnya sebagai generasi penerus bangsa. “Kalian semua adalah penerus generasi muda bangsa,” kata Atut dismbut dengan senyuman manis dari para Cady yang usianya baru meningjak ABG ini.

Salah satu Cady yang sempat berbincang dengan Bantenpost, Ayu mengatakan dirinya sangat kagum dengan penampilan Gubernur Atut serta baru kali ini bertemu langsung dengan Atut, sehingga dia pun tak sungkan untk ikut foto bareng dengan gubernur yang menurutnya sangat cantik.

“Aku baru kali ini mas ketemu langsung dengan gubernur Atut, ternyata cantik juga yah orangnya, ramah lagi. Makanya kami bersama teman-teman foto bareng dengan bu Atut, lumayanlah buat kenang-kenangan, kan entar bisa di upoad di Facebook saya hee...,” cetus gadis manis yang sudah tiga tahun bekerja sebagai cady ini sambil tersenyum simpul.

Sumber: Banten Pos, 8 Juni 2011

BI: Investasi di Banten Makin Meningkat

SERANG-Bank Indonesia (BI) Serang memerkirakan perkembangan investasi di Banten akan terus mengalami peningkatan pada tahun mendatang, terutama pada proyek infrastruktur.
“Pada triwulan 1/2011, peningkatan investasi banyak direalisasikan, terutama untuk proyek infrastruktur pemerintah, pembangunan properti residensial maupun komersial, dan pembangunan pabrik untuk industri pengolahan khususnya di wilayah Tangerang, Serang, dan Cilegon yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi Banten,” kata Andang Setyobudi, Pemimpin Kantor BI Serang seperti dikutip dari media online nasional, Sabtu (4/6) lalu.
Ia mengatakan, perbaikan infrastruktur di wilayah Tangerang untuk proyek konstruksi penambahan lajur ruas simpang susun Kebon Jeruk-Tangerang atau pada ruas jalan tol Jakarta-Tangerang. Proyek tersebut telah dimulai sejak triwulan 1/2011 hingga akhir tahun ini.
Selain itu, progres proyek perbaikan jalan tol dari Bitung-Merak pada triwulan 1/2011 telah mencapai 30 persen dari total proyek, sehingga pada tahun 2012 diperkirakan telah dapat diselesaikan. Penyelesaian proyek fly over Balaraja di Kabupaten Tangerang dan di sekitar Pelabuhan Merak, Cilegon, juga sudah dalam tahap akhir.
Sementara itu, investasi di sektor perumahan, drainase, apartemen, pusat pembelanjaan, dan hotel terjadi di berbagai daerah terutama di Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kota Cilegon dan Kota Tangerang.
Andang mengatakan, dengan perbaikan infrastruktur tersebut, pembangunan pada sektor-sektor lainnya akan dapat terdorong secara lebih baik dan pada akhirnya, pertumbuhan ekonomi Banten tahun 2011 diharapkan dapat lebih tinggi dari perkiraan semula.
Sementara itu, investasi yang dilakukan oleh swasta juga terus menunjukkan peningkatan. Perusahaan petrokimia terbesar di Banten yang juga telah melakukan merger pada triwulan 1/2011 sedang melakukan peningkatan produksi ethylene, polyethylene, polypropylene dan berbagai produk petrokimia lainnya.
“Peningkatan kapasitas petrokimia perusahaan tersebut dilakukan mulai Maret 2011. Produksi polypropylene akan ditingkatkan dari 360.000 ton menjadi 480.000 ton pertahun melalui investasi penambahan mesin baru dengan nilai investasi mencapai Rp 300 miliar. Pada sektor bangunan, salah satu pengembang (developer) di Triwulan 1/2011,” katanya.
Kemudian di Kota Tangerang Selatan telah menginvestasikan US$70 juta atau sekitar Rp 630 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun superblock di Komples Alam Sutra Serpong Tangerang Selatan dengan fokus pembangunan superblock yang terdiri dari pusat perbelanjaan, hotel apartemen, dan gedung perkantoran.
Pembangunan pusat pembelanjaan diperkirakan akan menyerap dana sebesar Rp 520 miliar, sementara untuk pembangunan apartemen mencapai Rp 300 miliar dan gedung perkantoran sebesar Rp 150 miliar.
Peningkatan investasi juga tercermin dari tren meningkatnya perkembangan konsumsi semen dan penyaluran kredit/pembiayaan investasi oleh perbankan. Tren penggunaan/konsumsi semen di wilayah Banten untuk pembangunan di berbagai sector terindikasi meningkat.
Ditambahkan Andang, peningkatan investasi juga didorong oleh meningkatnya pembiayaan perbankan melalui kredit investasi dengan pertumbuhan yang mencapai lebih dari 30 persen pada triwulan 1/2011.
(Dari berbagai Sumber)

Masyarakat Antusias Sukseskan Gemmar Mengaji


LEBAK—Sejumlah kaum ibu, tokoh agama dan guru ngaji mendukung program Gemmar Mengaji sebagai sebuah gerakan dalam upaya lebih meningkatkan kadar keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT.
Dukungan itu disampaikan dalam acara tabligh akbar yang digelar di lapangan Desa Kerta, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, Senin (6/6). Acara tersebut dihadiri Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah disertai penyerahan bantuan al-Qur’an mushaf al-Bantani oleh Gubernur.
Hj.Encop Sopiah dan Hj. Ipah Suhadi yang aktif dalam kegiatan majelis ta’lim dan juga sebagai guru ngaji menyatakan sampai saat ini masih banyak anak-anak yang mengaji, khususnya pada waktu magrib.
“Dengan adanya program Gemmar Mengaji yang saat ini disosialisasikan langsung oleh gubernur, akan lebih mendorong kaum ibu untuk lebih memprioritaskan pendidikan agama bagi anak-anaknya” tutur keduanya.
“Jangan sampai kebiasaan magrib mengaji, khususnya di Banten menjadi luntur akibat pengaruh perubahan zaman, terutama terhadap perubahan perilaku masyarakat atau generasi muda” ujar Ketua MUI Banjarsari- Kiayi Dede.
MenurutRatu Atut Chosiyah, dengan terus membiasakan mengaji, khususnya setelah maghrib dapat meminimalir pengaruh-pengaruh negatif anak dari dampak tayangan-tayangan media televisi yang cenderung kurang pas pada jam tayangnya.
Karena itu, lanjutnya, agar program Gemmar Mengaji ini sukses maka dibutuhkan dukungan semua pihak terutama keluarga. Karena menuerutnya, keluarga merupakan kunci keberhasilan pembangunan suatu negara atau daerah, khususnya melakukan pembinaan bidang pendidikan agama.

Atut Apresiasi Kelompok Simpan Pinjam Perempuan di Lebak


LEBAK—Gubernur Banten Hj.Ratu Atut Chosiyah mengapresiasi Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan di Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, yang telah mampu mengelola dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) dan dana SPP untuk pemanfaatan dan pengembangan perekonomian masyarakat.
Apresiasi disampaikan Gubernur dalam pertemuan dengan Kelompok SPP di Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Selasa (7/6). SPP dapat mengembangkan ekonomi masyarakat. Dengan besaran Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta, anggota kelompok SPP dapat membantu meningkatkan pertumbuhan perekonomian dengan usaha kecil.
“Pemerintah Provinsi Banten akan terus berkomitmen memfasilitasi dan membina kelompok SPP guna efektivitas pemanfaatan dana SPP. Tingkat pengembalian pinjaman harus terus ditingkatkan, harus lebih dari 80 persen” ungkap Gubernur.
Fasilitator PNPM Mandiri Perdesaan Kec.Muncang, Dewi Hardini mengatakan, untuk meningkatkan persentase pengembalian dana SPP, ia bersama pelaku PNPM melakukan validasi kelompok untuk mengetahui kendala kemacetan pengembalian untuk kemudian menentukan reschedule pola pengembalian.
“Di Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, terdapat 173 kelompok dengan jumlah anggota mencapai 1.700 orang. Dari seluruh anggota SPP umumnya dana pinjaman digunakan untuk modal usaha seperti membuka warung, pedagang suluhan, kredit baju, maupun usaha kelontongan” ungkap Dewi Hardini.
Untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam proses pembangunan Pemerintah Provinsi Banten pada tahun 2012 telah menganggarkan bantuan untuk 154 kecamatan se-Provinsi Banten. Bantuan akan dikelola oleh PNPM Mandiri dengan program padat karya, fokusnya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan meningkatkan, pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Sumber: Editorhumasprotokol

Minggu, 05 Juni 2011

Ratu Atut Support Fun Bike di Tangerang


AddThis Social Bookmark Button

Tangerang - Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah didampingi Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Fraksi PDIP-Sukmawijaya, Ketua Badan Pembina Vihara Tri Maha Dharma- Endang Halim dan Ketua Vihara, Ismet Junaedi serta unsur muspika Teluk Naga menghadiri acara “Fun Bike” dalam rangka HUT Vihara Tri Maha Dharma ke 30 dengan tema “Kita Ciptakan kreativitas, Sportivitas di Kalangan Muda” di Lapangan Tunas Jaya Kp. Melayu Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang, Minggu (5/6).

Gubernur Banten Hj. Rt. Atut Chosiyah menyampaikan selamat HUT Vihara Tri Maha Dharma ke-30 khusus umat Budha yang mengikuti ibadah di Vihara Tri Maha Dharma, semoga HUT ke-30 memberikan manfaat bagi umat Budha dalam peningkatan kualitas ibadah serta keimanannya.

Gubernur memberikan apresiasi kepada panitia penyelenggara HUT Vihara Tri Maha Dharma ke 30 yang telah melaksanakan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan seperti fun bike di mana merupakan olahraga yang dapat menjaga kesehatan sekaligus memasyarakatkan olahraga, mengolahragakan masyarakat.

Gubernur sangat mensupport kegiatan seperti fun bike untuk bisa terus dilaksanakan karena kesehatan merupakan anugerah Tuhan bagi kita yang harus dijaga, dipelihara dan terkait dengan menjaga kesehatan tubuh.

“Kepada keluarga besar umat budha Vihara Tri Maha Dharma dapat memberikan pelayanan tidak hanya untuk umat budha sendiri, melainkan kepada umat-umat lainnya di Provinsi Banten”, harap Gubernur.

Sementara itu Edi selaku Ketua Penyelenggara mengatakan bahwa fun bike ini merupakan rangkaian dari HUT Vihara Tri Maha Dharma ke 30 dihadiri + dua ribu orang peserta, selain itu juga disediakan door price bagi peserta fun bike berupa sepeda motor, beberapa sepeda santai dan beberapa door price lainnya.

(bb)

Ribuan Kader Beringin Lebak Siap Menangkan Pilkada


AddThis Social Bookmark Button

Lebak - (Suara Karya): Ribuan "kader beringin" menyatakan siap memenangkan sejumlah pemilihan kepala daerah (pilkada). Hal itu antara lain disampaikan Partai Golkar di Kabupaten Lebak, Banten. Golkar Lebak menargetkan sebanyak 5.000 kader untuk kemenangan pilkada gubernur dan wakil gubernur (pilgub) Banten.

"Kami optimistis targetkan kader sebanyak itu akan tercapai," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Lebak Kasmin Saelan, di Rangkasbitung, kemarin.

Kasmin mengatakan, pihaknya saat ini terus konsolidasi partai untuk memenangkan calon yang diusung oleh Golkar yakni Ratu Atut Chosiyah yang akan diselenggarakan pemilihan Oktober mendatang.

Partai Golkar hingga kini basis terkuat di Kabupaten Lebak, sehingga tidak begitu sulit untuk memenuhi target kader sebanyak 5.000 orang.
Kader partai tersebut mulai tingkat pengurus desa, kecamatan hingga kabupaten. "Saya kira Partai Golkar di sini tidak diragukan lagi untuk meraih kemenangan pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Banten," katanya seperti dikutip Antara.
Kader Terbaik

Dia mengatakan, pihaknya saat ini terus menjalin komunikasi politik dengan pengurus tingkat bawah hingga kabupaten, karena calon gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah merupakan kader terbaik Golkar.

Ratu Atut Chosiyah, selain kader Golkar, selama memimpin Banten berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Kami akan berjuang keras untuk meraih suara terbanyak pada pemilihan kepala daerah itu," ujarnya.

(Wisnu/Tri Handayani)

suara karya, Jumat, 3 Juni 2011

Amankan Pilgub Banten, Polda Siagakan Sniper


AddThis Social Bookmark Button
SERANG - Jajaran Polda Banten tidak setengah-setengah mengamankan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten yang akan digelar 22 Oktober mendatang. Apalagi, diprediksi persaingan perebutan orang nomor satu di provinsi ke-30 itu bakal berjalan keras. Karena itu, Polda mengerahkan puluhan penembak jitu (sniper) menjaga jalannya Pemilukada Banten.

Kapolda Banten, Brigjen Eko Hadi Sutedjo mengatakan personel yang disiapkan mengamankan Pemilukada Banten terdiri dari 4.500 orang. Namun jika saat tertentu dibutuhkan bantuan, Polda Banten bisa menyiapkan hingga 8.000 personel. ”Puluhan sniper ini akan disebar di setiap wilayah,” terangnya usai gelar pasukan pengamanan Pilgub Banten di Mapolda Banten.

Dikatakannya juga, prioritas sasaran operasi pengamanan Pilgub Banten yakni lokasi dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan setiap tahapan kegiatan Pemilukada Banten, kantor KPUD, kantor panwaslukada, sarana dan pra sarana Pilgub Banten hingga lokasi atau tempat yang digunakan untuk pemungutan suara hingga tempat pelantikan kepala daerah terpilih.

Dia juga menegaskan, tim intelijen sudah mendeteksi kerawanan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan Pilgub Banten. Diantaranya bentrok antarmassa pendukung kandidat saat kampanye, kampanye yang bernuansa menghina peserta pilgub lain, serta perusakan terhadap alat peraga hingga adanya money politics.

”Saya kira semua daerah rawan. Tapi pada dasarnya letak kerawanan ditentukan calon gubernur. Siapa calonnya itu yang menentukan letak kerawanan di daerah. Karena kita juga melihat dinamika masyarakat di daerah. Kalau homogen tidak masalah, tapi kalau basic-nya heterogen itu akan berpotensi menimbulkan gesekan antarpendukung,” ungkapnya juga. Karena itu, perhatian khusus keamanan akan dilakukan diantaranya pada awal pendaftaran.

Karena dikhawatirkan ada bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang tidak memenuhi persyaratan dan tidak lolos lalu membuat konspirasi yang bisa mengganggu keamanan jalannya proses pilgub. ”Saat kampanye juga kami antisipasi karena khawatir bentrokan dan kampanye hitam yang bisa memancing emosi pendukung calon tertentu. Tentunya juga, saat pemungutan suara,” ungkap jenderal bintang satu itu.

Meski demikian, dia mengatakan pengamanan yang dilakukan akan mengedepankan cara pencegahan. ”Karena itu tindakan keras adalah langkah terakhir yang dilakukan apabila sudah mengancam keselamatan jiwa dan raga seseorang,” pungkasnya juga.

Sementara itu, untuk pengamanan wilayah Tangerang dan sekitarnya, akan diserahkan kepada Polda Metro Jaya. Pasalnya, wilayah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangsel masih masuk yuridiksi Polda Metro Jaya. ”Namun, akan tetap berkoordinasi dengan Polda Banten. Sebagai pengatur sistem pengamanan Pilgub Banten,” cetusnya juga.

Keseriusan polisi mendeteksi ancaman saat Pilgub Banten terlihat dari simulasi pengamanan salah satu pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Banten 2011 yang diberondong senjata api oleh sekelompok separatis. Aksi baku tembak pun tak terhindarkan. Akhirnya, petugas dari Brimob Polda Banten dan sniper Polda Banten yang mengawal berhasil membalas serangan dan melumpuhkan kelompok bersenjata itu.

Selain itu, juga ditampilkan simulasi pengamanan aksi unjukrasa yang berakhir anarkis dan diakhiri dengan penjinakan bom oleh tim Gegana Polda Banten. Simulasi itu digelar untuk kali kedua. Setelah sebelumnya, juga digelar aksi simulasi serupa beberapa hari lalu. Dalam pengamanan itu juga diterjunkan tim pengamanan dari Mabes Polri.

Sementara Gubernur Banten, Rt Atut Chosiyah mengapresiasi kesiapan Polda Banten dalam pengamanan Pemilukada Banten 2011. Atut mengatakan, dari peralatan hingga SDM personel jajaran Polda Banten sudah begitu matang. ”Saya lihat simulasi tadi, semuanya matang. Semoga pada pelaksanaan bisa berjalan dengan baik, aman dan damai,” terang incumbent yang akan maju bersaing lagi dalam Pilgub 2011 itu.

Dikatakannya juga, perbedaan memang selalu ada dalam proses demokrasi. Akan tetapi hal tersebut jangan dijadikan sebagai ajang permusuhan bahkan menjadi anarkis antarmasyarakat. ”Saya harap masyarakat Banten lebih dewasa dalam berpolitik. Sehingga bentrokan saat Pilgub Banten tidak akan terjadi,” harapnya. (bud)
jpnn
Jum'at, 03 Juni 2011 , 14:16:00

Banten Tak Bisa Dibandingkan dengan Provinsi Tetangga


AddThis Social Bookmark Button

TANGERANG - Banten yang baru berusia sepuluh tahun tak bisa serta merta diban­dingkan dengan provinsi tetangganya, seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat. Kendati demikian, Banten yang dinilai relatif sepi penduduknya dibanding dengan dua provinsi tersebut mampu menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Analis Kebijakan Publik Universitas Islam Syarif Hidayatullah Ciputat Kota Tangsel Djaka Badranaya mengakui, Banten yang me­miliki penduduk 9,78 jiwa (sensus penduduk 2009-red) menunjukkan perkembangan yang signifikan. “IPM Banten pada 2009 mencapai 70,06. Angka ini melesat jauh dari IPM 2002 yang tercatat 66,6,” kata Djaka dalam keterangan persnya kepada Radar Banten, Kamis (1/6).
Djaka mengakui, untuk IPM, DKI Jakarta ma­sih memimpin perolehan tertinggi di Indo­nesia dengan angka 77,36. Sedangkan Jawa Barat meraih urutan ke–15 dengan angka 71,64.
Berdasar sensus penduduk 2010, penduduk Jawa Barat terbanyak di Indonesia dengan jumlah 43.021.826 jiwa. ‘’Nah, data–data ter­sebut, sangat sulit untuk membandingkan hasil pembangunan yang ada di Banten dengan provinsi tetangga seperti Jawa Barat dan DKI Jakarta,’’ kata Djaka.
Sementara, masih dalam keterangan persnya, Iwan Kusuma mengatakan, anggapan pem­bangunan Banten terkesan berjalan di tem­pat dinilai tak mendasar. Pada 2009,
Banten mampu mencetak PDRB (product domestic regional brutto-red) sebesar Rp 133,05 triliun. ‘’Angka ini relatif jauh lebih kecil dibandingkan dengan PDRB Jawa Barat yakni Rp 656,32 triliun. Apalagi dengan DKI Jakarta, yakni Rp 757,02 triliun yang tercacat memiliki PDRB tertinggi di Indonesia. Namun nilai ini me­nunjukkan capaian Banten yang terus meng­geliat. Nilainya meningkat dibandingkan dengan PDRB 2008 yang besarnya Rp 122,49 triliun,’’ katanya.
Diketahui, Banten menjadi provinsi ketiga puluh pada 4 Oktober 2000 atau relatif lebih muda dibandingkan dengan dua provinsi tetangganya, yakni Jawa Barat yang berdiri pada 19 Agustus 1945 dan DKI Jakarta yang berdiri pada tahun 1961. (dai/man/del)

Radar Banten, Jumat, 03 Juni 2011 | 11:03 WIB

Perbandingan Banten dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat


AddThis Social Bookmark Button

PDRB Banten Terus Menggeliat

SERANG-Anggapan pembangunan Banten terkesan berjalan di tempat dinilai tak mendasar. Pada tahun 2009, Banten mampu mencetak PDRB (Product Domestic Regional Brutto,red) sebesar Rp133,05 triliun.

''Angka ini relatif jauh lebih kecil dibandingkan dengan PDRB Jawa Barat yakni Rp656,32 triliun. Apalagi dengan DKI Jakarta, yakni Rp757,02 triliun yang tercacat memiliki PDRB tertinggi di Indonesia. Namun nilai ini menunjukkan capaian Banten yang terus menggeliat. Nilainya meningkat dibandingkan dengan PDRB tahun 2008 yakni Rp122,49 triliun,'' tutur Dr. Iwan Kusuma Hamdan, Rektor ITB PIKSI Serang belum lama ini.

Dikatakan Iwan, Provinsi Banten baru berusia 10 (sepuluh) tahun sejak dimekarkan dari Jawa Barat pada 6 Oktober 2000. Usia Banten relatif muda dibandingkan dengan dengan 2 (dua) provinsi tetangga terdekatnya, yaitu Jawa Barat (berdiri tanggal 19 Agustus 1945 ) dan DKI Jakarta (menjadi Daerah Khusus Ibukota pada tahun 1961).

Hal senada dikemukakan oleh Djaka Badranaya, Analis Kebijakan Publik yang juga dosen UIN Ciputat Tangsel. Menurutnya dibandingkan dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat, Banten relatif ‘sepi’ dengan jumlah penduduk 9,78 jiwa (Sensus Penduduk 2009,red). Bandingkan dengan Jawa Barat yang merupakan provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia yang berjumlah 43.021.826 jiwa beradasarkan sensus Penduduk 2010. Namun demikian, lanjut Djaka, Banten justru menunjukkan perkembangan yang signifikan. Ini terlihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM Banten tahun 2009 mencapai 70,06. Angka ini melesat jauh dari IPM tahun 2002 yang tercatat 66,6.

Untuk IPM, DKI Jakarta masih memimpin perolehan tertinggi di Indonesia dengan angka 77,36. Sedangkan Jawa Barat meraih urutan ke–15 dengan angka 71,64.
''Nah, data–data tersebut, sangat sulit untuk membandingkan hasil pembangunan yang ada di Provinsi Banten dengan provinsi tetangga seperti Jawa Barat dan DKI Jakarta," tegas Djaka. (bb)

Kamis, 02 Juni 2011

Ratu Atut hadiri Apel Operasi Mantap Praja 2011

Serang - Kepolisian Daerah (Polda) Banten mulai 'menerjunkan' personil pengamanan Pemilihan Umum Gubernur dan wakil gubernur Banten 2011 melalui apel gelar pasukan pengamanan Pilgub dengan sandi operasi 'Mantap Praja 2011' di Mapolda Banten kemarin (1/6/2011).

"Pada eskalasi biasa-biasa kemampuan personil yang kami siapkan sekitar 4.500 orang. Namun jika dalam eskalasi tertentu kami akan meminta bantuan dengan menyiapkan personil hingga delapan ribu," kata Kepala Kepolisian Daerah Banten Brigjen Pol Eko Hadi Sutedjo usai gelar pasukan pengamanan Pilgub di Mapolda Banten di Serang, rabu.

Ia mengatakan, prioritas sasaran operasi pengamanan Pilgub Banten 2011 tersebut yakni lokasi dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan setiap tahapan kegiatan Pilgub, kantor KPU, Panwaslu sarana dan prasarana Pilgub hingga lokasi atau tempat yang digunakan untuk pemungutan suara hingga tempat pelantikan kepala daerah terpilih.

Kapola Banten mengatakan, kerawanan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan Pilgub tersebut diantaranya bentrok antara masa pendukung peserta Pilgub pada saat kampanye, karena kemungkinan jadwal kampanye yang bersamaan. Kemudian kampanye yang bernuansa menghina peserta pilgub atau kelompok tertentu serta perusakan terhadap alat peraga atau pelanggaran terhadap alat peraga hingga antisipasi pengamanan kemungkinan terjadinya 'money politik' pada saat pemungutan dan penghitungan suara.

Sedangkan objek dan waktu-waktu tertentu yang menjadi perhatian khusus petugas keamanan diantaranya disaat awal pendaftaran, karena khawatir ada bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang tidak memenuhi persyaratan, lalu mereka membuat konspirasi yang bisa mengganggu keamanan jalannya pemilihan gubernur. Kemudian pada saat kampanye karena ada khawatir terjadi bentrokan dan kampanye hitam yang bisa memancing emosi pendukung calon tertentu serta pada saat pemungutan suara. "Namun saya tekankan dalam pengamanan ini harus mengedepankan kegiatan pencegahan, oleh karena itu tindakan keras dan terukur adalah langkah terakhir yang perlu dilakukan apabila sudah ada kegiatan masyarakat yang dapat mengancam keselamatan jiwa dan raga," kata Brigjen Eko Hadi Sutedjo.

Sementara untuk pengamanan wilayah Tangerang dan sekitarnya akan dilakukan pihak kepolisian Polda Metro jaya yang berkordinasi dengan Polda Banten sebagai penanggung jawab operasi pengamanan Pilgub Banten 2011. Dalam apel gelar pasukan tersebut dilakukan simulasi pengamanan dan pengawalan calon gubernur yang sedang melakukan perjalanan kampanye ke suatu daerah, namun tiba-tiba ada penyerangan dari kelompok tertentu yang menggunakan senjata api, kemudian simulasi pengamanan saat terjadi unjukrasa besar-besaran serta simulasi operasi penjinakan bom dan penembak jitu.

Apel gelar pasukan pengamanan Pilgub Banten tersebut dihadiri Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, unsur Muspida Banten serta tokoh masyarakat dan sejumlah perwakilan organisasi masyarakat. "Saya mengapresiasi kesiapan pengamanan jajaran Polda Banten dan unsur lainnya dalam menghadapi Pilgub Banten, karena dipersiapkan dengan lebih matang dibanding Pilgub Banten sebelumnya," kata Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

(as, bantenbersatu.com / hmsbanten)