Ratu Atut Yakin Ekonomi Tumbuh

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Ratu Atut Penuhi Tuntutan Buruh

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menyetujui tuntutan revisi upah minimum kabupaten/kota 2012 yang diajukan Aliansi Serikat Buruh/Serikat Pekerja Tangerang Raya, Kamis (29/12/2011).

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 30 Oktober 2011

Ratu Atut–Rano Karno Menangi Pilgub Banten 49,64 %

ratu atut rano karnoSerang - Pasangan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno memperoleh suara terbanyak dalam Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Banten 2011. Perolehan suara itu terungkap dalam rapat pleno terbuka Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten dalam rangka rekapitulasi penghitungan suara dan penetapan calon terpilih Pilkada Banten di Serang, Minggu, 30 Oktober 2011.
Pasangan nomor urut satu itu memperoleh suara terbanyak di tujuh kabupaten/kota dari delapan kabupaten/kota di Banten yakni di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kota Tangerang Selatan dan di Kabupaten Serang.
Sementara di Kota Tangerang suara terbanyak diperoleh pasangan nomor urut dua Wahidin Halim-Irna Narulita.
Hasil rekapitulasi penghitungan suara dari delapan KPU kabupaten/kota menunjukkan, pasangan nomor urut satu Ratu Atut-Rano Karno meraih 2.136.035 suara atau 49,64 persen, pasangan nomor urut dua Wahidin Halim-Irna Narulita memperoleh 1.674.957 suara atau 38,93 persen dan pasangan nomor urut tiga Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki memperoleh 491.432 suara atau meraih 11,42 persen dari total suara sah 4.302.424 suara.
Rapat Pleno terbuka KPU Banten dipimpin Ketua KPU Hambali dan dihadiri empat anggota KPU Banten Didi M Sudih, Nasrullah, Lukman Hakim, dan Agus Supriyatna. Pleno KPU Banten juga dihadiri KPU kabupaten/kota dan Panwas provinsi dan kabupaten/kota.
Rapat Pleno KPU Banten juga dihadiri Kapolda Banten Brigjen Pol Eko Hadi Sutedjo, Danrem 064/Maulana Yusuf Kol Inf Joko Warsito serta unsur Muspida Provinsi Banten.
Namun, rapat pleno terbuka KPU Banten tersebut tidak dihadiri pasangan calon gubernur nomor urut dua dan tiga dan hanya pasangan nomor urut satu Ratu Atut Chosiyah - Gubernur Rano Karno yang datang menjelang akhir rapat pleno.

Jumat, 28 Oktober 2011

Optimisme para Petani atas Kemenangan Ratu Atut-Rano Karno

ratu atut pasha ungu antarafoto-1318164301-SERANG – Petani Banten bersukur dan sangat optimistis terhadap dunia pertanian Banten akan mengalami kemajuan apabila Hj. Ratu Atut Chosiyah kembali menjadi Gubernur. Dengan dukungan H. Rano Karno sebagai wakilnya, sosok yang memiliki kepekaan sosial tinggi terhadap masyarakat menengah-bawah di perkotaan juga para petani di pedesaan.

Demikian pendapat sejumlah tokoh petani di Banten, yang dihubungi Jumat (28/10/2011). "Selama ini Ratu Atut memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pembangunan di bidang pertanian, karena beliau memang dilahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan pertanian di Ciomas (daerah asal Ratu Atut.Red)," kata H. Ade Junaedi, Ketua KTNA Kabupaten Pandeglang.
Keseriusan dan semangat Ratu Atut dalam memajukan pertanian diakui Ade, Ketua Gapoktan Mekar Tani Sukija Atmaja, Ketua KTNA Kabupaten Lebak H. Oong Syahroni, Bendahara KTNA Banten Elan, dan Ketua Gapoktan Talagawangi Anis Fuad. "Ibu Atut sangat serius mengejar target surplus beras dan mengkhawatirkan terjadinya krisis petani. Itu yang paling saya ingat," kata Ade.
Dalam setiap kunjungan kerja, di mana selalu bertemu dengan kalangan petani, menurut Ade, Ratu Atut selalu memberikan dorongan semangat kerja kepada para petani untuk meningkatkan produksi. Beliau juga berusaha menggandeng kalangan industri swasta untuk secara aktif bekerja sama secara aktif membangun pertanian. "Responnya terhadap masalah-masalah pertanian juga sangat cepat," tambah Ade.
Ketua KTNA Kabupaten Lebak H. Oong Syahroni mengatakan, optimistis pertanian Banten khususnya Lebak akan lebih maju dan berkembang ke arah meningkatnya kesejahteraan hidup para petani, apabila Hj. Ratu Atut Chosiyah kembali memimpin baten. Hal itu bisa dilihat dari beberapa program yang akan dilaksanakannya ke depan, antara lain pembangunan infrastruktur dan pengembangan lembaga.
Menurut Oong, selama lima tahun kepemimpinannya di masa yang lalu, Ratu Atut telah membuktikan bukti nyata keberhasilannya membangun dan mengembangkan pertanian Banten. Keberhasilan itu diakui pula oleh pemerintah pusat dengan diberikannya penghargaan Satya Lencana Wirakarya Bidang Pertanian kepada Ibu Atut. "Ia juga berhasil membawa Banten masuk dalam jajaran daerah lumbung padi nasional," tambahnya.
"Itu suatu prestasi yang tidak datang begitu saja, melainkan diraih oleh kepemimpinan yang memiliki visi dan misi ke depan yang jelas dan terarah terhadap bidang pertanian. Saya optimis ke depan, pertanian Banten akan semakin diperhitungkan secara nasional dan memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan," katanya.
Sedangkan Ketua Gapoktan Mekar Tani Sukija Atmaja, mengharapkan perhatian yang lebih besar terhadap kondisi sarana prasarana infrastruktur pertanian, khususnya untuk mengantisipasi kondisi iklim yang ekstrim seperti bencana banjir dan kekeringan. "Upaya yang telah dilakukan selama ini harus diteruskan dan ditingkatkan lagi," tambahnya.
Ia menyebutkan, langkah pemerintah provinsi merehabilitasi Sungai Cilemer dan membangun sodetan sungai perlu dipercepat penyelesaiannya agar masalah banjir dan kekeringan yang sering dihadapi petani di Kabupaten Pandeglang dapat teratasi. "Saya yakin pertanian akan lebih maju dan berkembang apabila Banten kembali dipimpin oleh tokoh yang memiliki visi kuat tentang pertanian seperti Ibu Atut," katanya.

Senin, 24 Oktober 2011

Ratu Atut Rano Karno Unggul di Cilegon

ratu atut rano karno puan maharaniCilegon - Pasangan calon gubernur Banten dan wakilnya, Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno, untuk sementara meraih suara terbanyak di Cilegon dengan 62 persen atau 102.807 suara, jauh meninggalkan para pesaingnya.
"Berdasarkan tabulasi suara yang masuk di KPU Kota Cilegon, pasangan nomor urut satu masih unggul dibandingkan dua kandidat lainnya," kata Ketua KPU Kota Cilegon, Syaeful Bachry, di Cilegon, Senin (24/10).
Dia menjelaskan, saat ini kandidat dengan nomor urut satu, Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno memperoleh suara sebanyak 102.807, sedangkan Wahidin Halim-Irna Narulita mendapatkan 34.330 suara dan pasangan Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki mendulang 29.247 suara.
"Kalau dilihat dari prosentase, nomor urut satu 62 persen, nomor urut dua sebesar 20 persen, dan nomor urut tiga 18 persen," katanya.
Dengan demikian, untuk sementara total suara yang masuk ke KPU Kota Cilegon berjumlah 166.384 suara, dari total pemilih di Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 265.532 jiwa.
"Untuk resminya nanti kami akan sampaikan, berapa sebenarnya jumlah suara yang masuk, dan warga yang golput. Karena sampai saat ini PPK masih melakukan perhitungan secara manual," ujarnya.
Secara terpisah, Ketua PPK Kecamatan Pulomerak, Murod, mengatakan, pihaknya saat ini masih terus melakukan proses perhitungan manual di Pulomerak.
"Di Pulomerak ada empat kelurahan, dan Insya Allah hari ini juga proses penghitungan akan selesai," ujarnya.

(ratuatut.com / ant)

Minggu, 23 Oktober 2011

Ratu Atut akan Prioritaskan Program Pro-Rakyat

SERANG - Jika kembali memenangkan Pemilukada Banten, calon gubernur nomor urut 1 Hj. Ratu Atut Chosiyah akan meneruskan program-program pembangunan yang bersifat pro-rakyat, khususnya dalam kaitan pemberdayaan ekonomi masyarakat Banten secara merata dan berkeadilan.
"Program-program pro-rakyat akan menjadi prioritas saya pada periode lima tahun ke depan, setelah pada periode lima tahun lalu konsentrasi pembangunan lebih pada menata pondasi-pondasi agar semakin kokoh. Tentu saja masih banyak kekurangan yang harus ditingkatkan lagi di masa depan," katanya, usai menggunakan hak pilihnya di TPS V Lingkungan Kubil, Cipocok Jaya, Kota Serang, Sabtu (22/10/2011).
Salah satu rencana yang akan direalisasikan antara lain pembangunan Bendungan Karian, yang bisa menjawab kebutuhan air bagi seluruh masyarakat Banten di masa mendatang. Bendungan yang berlokasi di Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak ini, terhitung sebagai megaproyek di Provinsi Banten.
"Pengelolaan sumberdaya air menghadapi berbagai tantangan terutama dengan adanya perubahan iklim (climate change). Seiring dengan pertambahan penduduk yang begitu cepat dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pembangunan sistem penyediaan air yang kuat mutlak diperlukan," katanya.
Potensi air di Banten sangat besar. Tetapi, sambung Atut, Banten sampai saat ini belum mempunyai bendungan berskala besar. Padahal, kebutuhan air baku di wilayah Provinsi Banten saat musim kemarau
cukup tinggi, terutama di pantai-pantai utara Banten.
Pembangunan Bendungan Karian akan sangat membantu suplai air untuk Banten, yang lambat laun mendekati kritis. Bendungan Karian rencananya akan memiliki kapasitas hingga 310 juta meter kubik, sehingga dapat menjamin penyediaan air baku 20–30 tahun mendatang.
"Dengan adanya Bendungan Karian, kebutuhan air baku untuk domestic municipal dan industry yang terus meningkat cepat dan pesat, dapat terpenuhi khususnya daerah Banten. Bahkan, Banten bisa membantu Jakarta bagian barat dan sebagian kecil wilayah Jawa Barat khususnya bagian barat laut," tutur Ratu Atut.

 

(wp,joy)

Kamis, 20 Oktober 2011

Ratu Atut Memimpin Banten, Membangun Ketahanan Pangan

Atut menanam 4SERANG - Hari ini, Kamis (20/10/2011), Indonesia ikut memperingati Hari Pangan Sedunia ke-31, yang dipusatkan di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Peringatan ini dihadiri Wakil Presiden Boediono, Menteri Pertanian Suswono, Perwakilan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), James Mc Grane, serta sejumlah perwakilan negara sahabat.
Bagi Banten, isu ancaman ketahanan pangan dunia telah menjadi perhatian serius Hj. Ratu Atut Chosiyah selama lima tahun periode lalu masa kepemimpinannya. Berbagai program dan bantuan pertanian ia salurkan kepada kelompok masyarakat petani, serta secara bertahap dan konsisten meningkatkan kualitas sarana prasarana infrastrukturnya.
Pemerintah Provinsi Banten terus bekerja keras secara intensif untuk membangun ketahanan pangan regional Banten, yang pada gilirannya juga akan memberikan kontribusi besar terhadap produksi bahan pangan dan ketahanan pangan secara nasional, khususnya di sektor beras.
Tahun lalu, Provinsi Banten mencatat namanya dalam daftar "10 besar" lumbung padi nasional di urutan ke-9 dengan peningkatan sebesar 199,04 ribu ton (10,76 persen). Peningkatan produksi padi ini sangat dipengaruhi oleh peningkatan luas panen padi yang signifikan baik untuk padi sawah maupun padi ladang.
Luas panen padi sawah tahun 2010 meningkat 35,23 ribu hektar atau naik 10,59 persen, sedangkan luas panen padi ladang meningkat 5,04 ribu hektar atau naik 15,11 persen dibandingkan luas panen tahun 2009. Hal ini membuktikan keseriusan Hj. Ratu Atut Chosiyah dalam agenda pembangunan di bidang pertanian.
"Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras seluruh petani di wilayah Banten dan pemerintah kabupaten/kota serta provinsi dalam upaya memacu laju produksi pertanian, guna memenuhi kebutuhan rakyat Banten terhadap bahan pangan. Namun, kita jangan lantas berpuas diri, tetapi harus lebih giat lagi dalam bekerja," kata Atut, yang tahun lalu menerima tanda penghargaan Satya Lencana Wirakarya Pertanian.
Ke depan, Ratu Atut juga sudah mengantongi rencana akan memperkuatkan kerjasama antara para petani dan perusahaan, baik swasta maupun Badan Usaha Milik Daerah dalam bentuk suatu Badan Usaha Milik Petani (BUMP). "Saya harapkan BUMP akan mampu mendorong peningkatan dan stabilitas produksi beras di wilayah Banten," katanya.
BUMP, menurut Ratu Atut, merupakan kontribusi industri terhadap Banten dalam pembangunan pertanian. Pengusaha yang bergerak di Banten, juga harus memiliki kepedulian dan ikut berperan aktif dalam pemberdayaan petani, baik secara kelembagaan maupun individu.
"Misalnya, salah satu persoalan yang selalu melilit petani adalah kepastian tersedianya sarana prasarana seperti bibit, pupuk, dan sebagainya. Dengan adanya BUMP, maka semua masalah tersebut akan dapat diselesaikan pada waktunya, termasuk kepastian pemasaran dengan harga dasar yang baik," jelasnya.
Ratu Atut tahun ini, juga membangun kerjasama dengan Badan Usaha Milik Nasional (BUMN), yaitu PT Sang Hyang Seri, PT Pertani, PT Pusri Grup, PT PLN, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT ASKES, PT ANTAM Tbk. Kerjasama ini merealisasikan penanaman padi dalam program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K).
Program ini akan meliputi 400.185 hektar sawah di Banten atau 70,21% dari target sekitar 570.000 ha. Dengan realisasi program GP3K, produksi beras di Banten yang selama ini masih pada kisaran 5 ton per hektar diharapkan bisa meningkat hingga 7 ton per hektar. "Dengan demikian kontribusi Banten terhadap produksi beras nasional juga akan naik," tambah Ratu Atut.
Hal ini juga sebagai langkah antisipasi terhadap angka ramalan (AREM) produksi beras Banten 2011 yang diperkirakan akan kembali menurun sebesar 94,54 ribu ton (4,62 persen) dibandingkan tahun 2010, yaitu hanya mencapai 1,95 juta ton GKG. "Oleh sebab itu, saya mengajak para petani bekerja lebih giat untuk mematahkan ramalam tersebut. Saya yakin petani Banten mampu dan bisa," tandasnya.

 

(ibuatut.com)

Rabu, 19 Oktober 2011

Investasi Tumbuh Subur Ketika Ratu Atut Jadi Gubernur Banten

ratu atut rano karno puan maharaniSERANG - Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, menyatakan salah satu prestasi Hj. Ratu Atut Chosiyah saat memegang jabatan Gubernur Banten pada periode lima tahun lalu adalah keberhasilannya menggaet banyak investor asing mau menanamkan investasi. Pendek kata, jika Ratu Atut kembali menjadi Gubernur, investasi akan tumbuh subur di Banten.
"Hal inilah yang kemudian mendorong Banten cepat mengalami kemajuan di berbagai bidang pembangunan, termasuk tentunya meningkatlah kesejahteraan rakyat Banten. Sebab, masuknya investasi telah memacu laju perekonomian regional Banten dan menyerap banyak tenaga kerja," katanya, usai memberikan orasi pada putaran terakhir kampanye pasangan nomor urut 1, Ratu Atut - Rano Karno, di Tangerang, belum lama ini.
Provinsi Banten akan menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) pada 22 Oktober mendatang. Hj. Ratu Atut Chosiyah mencalonkan kembali dirinya, bersama H. Rano Karno yang masih menduduki jabatan sebagai Wakil Bupati Tangerang. Mereka merupakan pasangan nomor urut 1, yang paling diunggulkan muncul sebagai pemenang.
Selain didukung banyak partai dalam koalisi "Banten Bersatu Teruskan Pembangunan", Ratu Atut juga telah menimba banyak pengalaman memimpin sejak Banten berdiri sebagai sebuah provinsi pada 2000. Di samping itu, kepemimpinannya sebagai Gubernur pada periode 1996-2011 dinilai telah banyak mencapai keberhasilan.
Oleh sebab itu, menurut Priyo Budi Santoso yang juga Wakil Ketua DPR RI, Partai Golkar pantas merekomendasikan kembali Hj. Ratu Atut Chosiyah memimpin Banten satu periode lagi. "Tentu saja keberhasilannya pula yang menjadi alasan utama begitu banyak partai besar yang mendukung dengan bergabung dalam koalisi," tambahnya.
Menurut Priyo, koalisi yang dibangun Golkar bersama PDI Perjuangan, PAN, PKB, Gerindra, Hanura, PPD dan lainnya menunjukkan keberhasilan Ratu Atut dalam membangun semangat kebersamaan dan kebersatuan di wilayah Banten. Hal ini cukup menggambarkan dapat berjalan dalam iklim yang demokratis dan kondusif.
"Jika secara politis maupun sosial iklimnya sangat kondusif seperti di Banten, tentu saja menjadi nilai positif bagi investor yang ingin menanamkan uangnya. Selain itu percepatan pembangunan juga dapat berjalan sesuai dengan harapan rakyat Banten," tambah Priyo dengan nada optimistis.
Salah satu proyek besar yang memiliki nilai strategis secara regional maupun nasional adalah menyatukan dua pulau besar di Indonesia, yaitu Sumatera dan Jawa, dengan dibangunnya Jembatan Selat Sunda. "Saya optimistis jembatan ini akan mengubah iklim perekonomi secara besar-besaran dan menjadi sejarah besar dalam perjalanan Indonesia sebagai sebuah bangsa," katanya.
Keberhasilan Ratu Atut mengundang investor untuk membangun jembatan Selat Sunda dengan panjang mencapai 32 km, mulai dari Merak, Banten (Jawa) menuju Bakauheni, Lampung (Sumatera), merupakan prestasi monumental. Oleh sebab itu, menurut Sekjen DPP Partai Golkar, Idrus Marham, pasangan Ratu Atut - Rano Karno pantas diberi kepercayaan memimpin Banten ke depan.
Menurut Idrus, koalisi Partai Golkar dan PDI Perjuangan yang didukung oleh sejumlah partai lainnya, merupakan kontrak politik jangka panjang yang mencerminkan niat luhur, yaitu menciptakan kesejahteraan yang merata dan berkeadilan bagi rakyat Banten. "Saya optimistis Banten ke depan akan berlari lebih kencang dan lebih cepat mencapai target-target pembangunan," tambah Idrus.
Lima tahun kepemimpinan Ratu Atut yang lalu, sudah memberikan bukti nyata yang tak terbantahkan dan patut disyukuri oleh rakyat Banten, sebagai daerah yang terkenal agamis religius. Sebagian kecil yang tidak puas dan selalu mengkritisi kepemimpinan Ratu Atut, menurut Idrus, juga menunjukkan kecintaan. "Sikap kritis juga menjadi bagian dari dinamika kehidupan berdemokrasi," tandasnya.
Dengan nada tegas, Idrus menyatakan, selama masa kepemimpinannya lima tahun terakhir lalu, Ratu Atut telah bekerja keras bersama seluruh pelaku pembangunan dan membuat banyak perubahan bagi Banten. Perubahan yang paling menonjol adalah meningkatnya kesejahteraan hidup masyarakat, derajat kesehatan masyarakat, kualitas tenaga pendidik dan pendidikan.
"Dia (Ratu Atut) bukan baru akan melakukan perubahan di Banten, seperti yang dijanjikan dalam slogan-slogan kandidat calon gubernur yang lain. Atut sudah melakukan perubahan dan harus diberikan kesempatan dan waktu lagi untuk meneruskan perubahan-perubahan yang lebih besar di Banten," tuturnya.

 

(wp)

Selasa, 18 Oktober 2011

Ayu Ting Ting Getarkan Panggung Kampanye Atut-Rano

TANGERANG - Goyang penyanyi dangdut Ayu Ting Ting ketika mendendangkan lagu "Keong Racun" dan dilanjutkan dengan lagu andalannya "Alamat Palsu", seolah mampu menggetarkan panggung kampanye pasangan Hj. Ratu Atut Chosiyah - H. Rano Karno di Lapangan Ahmad Yani, Kota Tangerang, Selasa (18/10/2011).
Massa pun ikut berjoged dan berteriak histeris ketika Ayu Ting Ting menunjukkan kebolehannya bergoyang dangdut di atas panggung. Penampilan penyanyi dangdut yang namanya sedang berada di puncak popularitas ini, memang sudah dinanti-nantikan massa pendukung dan simpatisan Atut-Rano. Bahkan, ketika muncul di panggung massa langsung berteriak meminta lagu "Alamat Palsu".
"Alamat bisa saja palsu, tetapi hati kita tidak boleh palsu... betuuul... betuuul...," kata Ayu Ting Ting dan disambut teriakan massa "Betuuul...". Penyanyi asal Kota Depok, Jawa Barat inipun melanjutkan,"Hati kita tidak boleh palsu pada 22 Oktober nanti, yaitu mencoblos pasangan nomor urut 1 Ibu Atut dan Bang Rano, oke... oke..."
Melihat massa sudah tidak sabar, Ayu pun langsung mendendangkan lagu "Keong Racun" yang dipopulerkan Shinta dan Jojo. Saat Ayu bergoyang, massa pun berjoged dan berteriak histeris hingga membuat panggung kampanye bergetar. Sejumlah petugas keamanan pun berusaha menurunkan orang-orang yang memenuhi panggung, karena khawatir ambruk akibat kelebihan kapasitas.
Massa tak hanya berjoged tapi juga ikut bernyanyi ketika Ayu melantungkan lagu "Alamat Palsu". Bahkan, sejumlah kaum ibu yang berada di tengah kerumunan anak-anak muda di depan panggung, ikut bergoyang sambil mengacungkan jari telunjuknya. Teriknya sengatan sinar matahari seakan tak mereka hiraukan lagi. Setiap Ayu bergoyang pinggul, massa selalu berteriak histeris.
Setelah Ayu Ting Ting mengakhiri penampilannya, giliran Denada yang menjadi bintang panggung. Ia membawa beberapa buah lagu di antaranya "Bujangan" dan mengajak empat pria yang diajak dari kerumunan massa untuk berjoged di atas panggung. Setelah Denada disusul kemudian penampilan Pasha "Ungu" yang langsung menyanyikan lagi "Hampa Hatiku".
Kemeriahan kampanye pasangan nomor urut 1, Atut-Rano, mencapai puncaknya ketika ST12 tampil dengan vokalisnya Charli. Massa tampak begitu puas dengan penampilan sederet artis papan atas, yang dapat mereka nikmati secara gratis. Tak heran bila massa terkonsentrasi di lapangan A. Yani hingga acara berakhir.
Menurut Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Banten, Veri Muchlis, ditampilkannya artis-artis kelas wahid selain sebagai simbol nomor 1, yaitu pasangan Ratu Atut-Rano Karno, juga untuk membuat massa hanya terkonsentrasi di lokasi kampanye. "Dengan begitu kegiatan kampanye keliling kota dengan kendaraan bermotor dapat diminimalisir," tandasnya.
Menurutnya, kampanye dalam bentuk iring-iringan kendaraan bermotor oleh massa pendukung dan simpatisan, akan menimbulkan gangguan lalu lintas. "Cara ini kami minimalisir semaksimal mungkin, agar masyarakat pengguna jalan tidak merasa terganggu dan dapat beraktivitas dengan lancar. Artinya, kampanye dengan iring-iringan kendaraan kami nilai kurang produktif," jelasnya.
Namun demikian, Veri atas nama Partai Golkar dan partai koalisi "Banten Bersatu Teruskan Pembangunan" menyampaikan permohonan maaf apabila ada sedikit hambatan lalu lintas di sekitar lokasi kampanye. Pasalnya, kondisi tersebut memang sangat sulit dihindari, ketika kendaraan massa mengalir ke lapangan A. Yani. "Sekali lagi kami mohon maaf dan mohon dimaklumi," tandasnya.
Ia juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada seluruh aparat gabungan Polri dan TNI yang telah menjalankan tugas melakukan pengamanan selama berlangsungnya massa kampanye, khususnya saat pasangan Atut-Rano mendapat giliran kampanye. Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh organisasi masyarakat dan organisasi pemuda yang berafiliasi dengan partai politik, atas bantuan pengamanannya.
"Alhamdulillah selama kampanye Atut-Rano tidak terjadi sesuatu hal yang menganggu ketertiban dan keamanan. Kampanye berlangsung aman dan tertib. Hal ini merupakan keberhasilan semua pihak, termasuk massa kampanye yang dapat bersikap dewasa, serta menjaga ketertiban dan keamanan," katanya.

( wp/joy)

Senin, 17 Oktober 2011

Banten Butuh Pemimpin Pengalaman, Memahami Kearifan Lokal dan Keberagaman Masyarakat

kampanye ratu atut rano karnoSERANG - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, Banten memiliki potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya ekonomi yang luar biasa besarnya. oleh sebab itu, Banten membutuhkan seorang pemimpin yang tidak saja berpengalaman, tetapi juga paham betul karakter dan dinamika masyarakatnya secara keseluruhan.
"Dalam soal pengalaman memimpin di Banten, tidak seorang pun meragukan Hj. Ratu Atut Chosiyah. Dan tentu saja sebagai perempuan asli Banten, ia juga pahal betul karakter dan dinamika masyarakat Banten. Hasil-hasil yang telah dicapai selama masa kepemimpinannya lima tahun lalu menjadi bukti yang tak terbantahkan," kata Menko Kesra lagi.
Agung Laksono dijumpai setelah memberikan orasinya dalam kampanye pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor urut 1, Hj. Ratu Atut Chosiyah - H. Rano Karno, di Serang, beberapa hari lalu (15/11/2011).

Menurutnya, Ratu Atut termasuk salah satu kader Golkar yang memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi terhadap partai. Di samping itu, beliau juga telah berbuat banyak bagi daerahnya selama menjabat sebagai gubernur.
"Karena itu tidak ada keraguan sedikitpun pada Partai Golkar untuk mengusungnya kembali menjadi gubernur Banten periode 2012-2017. Kepada seluruh kader, pendukung dan simpatisan Partai Golkar saya berpesan untuk memenangkan Ratu Atut dan Rano Karno pada Pemilukada 22 Oktober yang akan datang. Golkar merupakan partai yang kenyang pengalaman dalam menghadapi pemilu," paparnya.
Agung memuji kepemimpinan Ratu Atut yang membawa Provinsi Banten ke depan lebih maju, tetapi seluruh programnya tetap berbasis pada kearifan lokal (local wisdom). Menurutnya, pemimpin Banten ke depan haruslah menyatu dengan masyarakatnya dan mempunyai akar yang kuat terhadap budaya lokal. Banten membutuhkan pemimpin yang memahami benar kebutuhan masyarakat ke depan.
"Semua itu ada dalam diri Ratu Atut sebagai pemimpin yang dilahirkan dan dibesarkan oleh karakter dan budaya asli Banten. Namun, di sisi lain ia juga mengedepankan pluralisme yang tumbuh subur di tengah masyarakat. Itu sebabnya ia selalu mampu meminimalisir konflik yang muncul sejalan dengan semakin pluralnya masyarakat Banten," tutur Agung.
Sementara itu Hj. Ratu Atut Chosiyah mengatakan, dirinya menyadari betul betapa peka persoalan pluralisme yang kini terus berkembang di tengah masyarakat. "Strategi yang paling menyentuh persoalan, sebagai pemimpin dirinya selalu berupaya mengubah energi negatif yang disintegratif menjadi energi positif dan integratif. Dengan begitu akan terdorong mekanisme institusi politik yang dibangun oleh masyarakat lokal menjadi lebih dinamis dan kondusif," papar Atut.
Dikatakan, jika masyarakat memberinya kembali kepercayaan untuk meneruskan pembangunan Banten ke depan, dirinya akan lebih memperluas dan meningkatkan keterlibatan masyarakat lokal dalam merancang model pembangunan yang sesuai dengan karakteristik kedaerahannya. Dengan cara itu, sambungnya, akan terjadi penguatan akar-akar demokrasi secara substantif dan berdampak positif terhadap dimensi pembangunan secara demokrasi dan berkeadilan.
"Saya akan mengevaluasi kembali kerja dan kinerja kebijakan-kebijakan pembangunan yang pernah dilakukan, menganalisa data dan fakta yang sedang berjalan dan mencermaati secara tajam dan tepat berbagai tantangan, peluang serta kecenderungan-kecenderungan baru yang sedang dan akan terus berlangsung di masa mendatang," katanya.
Dengan nada tegas, Atut menyatakan, agenda pembangunan Banten ke depan juga harus memperhitungkan kecenderungan nasional dan global, sehingga akan terwujud suasana baru abad ke-21 tanpa meninggalkan kearifan lokal.

(wpjoy)

Minggu, 16 Oktober 2011

Ratu Atut Serius Angkat Kesejahteraan Petani

atut-ical-padiPANDEGLANG - Kabupaten Pandeglang merupakan jantung bagi ketahanan pangan wilayah Provinsi Banten. Pasalnya, daerah ini memberikan kontribusi sangat besar terhadap produksi pangan dari bidang pertanian. Oleh sebab itu, meningkatkan keberdayaan dan kesejahteraan hidup para petani tetap akan menjadi perhatian serius Hj. Ratu Atut Chosiyah, apabila kembali diberi kepercayaan memimpin Banten.
"Banten sebagai wilayah agraris harus menempatkan petani sebagai sosok penting, dengan lebih memberi perhatian terhdap upaya meningkatkan kualitas hidupnya. Sebab harus diingat, dunia sudah mulai mengalami krisis bahan pangan. Karena itu, petani memiliki peranan yang sangat besar dalam upaya mencapai ketahanan pangan," kata Ratu Atut.
Seperti diketahui, selama masa lima tahun kepemimpinannya yang baru lalu, Ratu Atut memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pembangunan bidang pertanian. Hasilnya, Banten termasuk salah satu dari 10 provinsi yang menjadi lumbung padi nasional. Atas pencapaian tersebut, Hj. Ratu Atut Chosiyah dinobatkan bintang tanda jasa Satya Lencana Wirakarya oleh Pemerintah Pusat.
"Berbagai program pertanian sudah saya luncurkan dengan target surplus beras di Banten. Terakhir, kita menggandeng perusaha-perusahaan BUMN untuk mendukung program GP3K atau Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi. Salah satu sasaran dari gerakan ini adalah meningkatnya kesejahteraan hidup para petani," kata Ratu Atut.
Besarnya perhatian Hj. Ratu Atut Chosiyah terhadap pembangunan bidang pertanian diakui, oleh sejumlah Ketua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), di antaranya Ketua Gapoktan Mekar Tani Sukija Atmaja, Ketua Gapoktan Kecamatan Panimbang Mardi Sumardi, dan Ketua Gapoktan Galang Balang, Cimanuk, Itang Sulaiman. "Kami bangga memiliki pemimpin yang sangat memperhatikan nasib petani dan pembangunan pertanian," kata Sukija.
Sedangkan menurut Mardi, program-program pertanian yang telah diberikan selama kepemimpinan Hj. Ratu Atut Chosiyah lima tahun lalu, sangatlah tepat dan dipandang perlu diteruskan agar dapat lebih dioptimalkan untuk mencapai surplus produksi beras Banten khususnya dan nasional pada umumnya. "Ibu Ratu Atut membuat kami lebih bersemangat dalam bekerja," tambahnya.
Itang Sulaiman mengatakan, Ibu Ratu Atut sangat resposif terhadap semua aspirasi petani selama ini. Salah satunya Ibu Ratu Atut dengan jajarannya langsung beraksi dengan melakukan rehabilitasi Sungai Cilember dan mebuat sodetan. Hal ini diharapkan dapat mengatasi masalah banjir di wilayah Pandeglang saat musim hujan. Kemudian, juga memperbaiki infrastruktur jalan poros pertanian.
Ketiga Ketua Gapoktan tersebut optimistis, seluruh petani di Banten akan memberikan dukungannya terhadap kepemimpinan Hj. Ratu Atut Chosiyah pada Pilgub 22 Oktober mendatang. "Sebab, Ibu Ratu sudah memberikan banyak bukti terhadap pembangunan bidang pertanian, bukan baru memberi janji-janji," tambah Itang.

( wp/jy)

Ratu Atut-Rano Karno Beri Bukti, Bukan Janji

ratu atut pasha ungu antarafoto-1318164301-SERANG - Pasangan Calon Gubernur Hj. Ratu Atut Chosiyah selama ini telah memberikan banyak bukti hasil-hasil pembangunan bagi masyarakat Banten. Dan nantipun, bersama Calon Wakil Gubernur H. Rano Karno, akan terus memberikan bukti dengan agenda-agenda pembangunan. Bukan sekadar janji-janji kosong.
Demikian inti dari orasi sejumlah partai koalisi seperti PAN, PKB, Gerindra, Hanura dan lainnya dalam kampanye keempat pasangan nomor urut 1, yaitu Cagub dan Cawagub Hj. Ratu Atut Chosiyah - H. Rano Karno di lapangan Kramatwatu, Kota Serang, Sabtu (15/10/2011).
"Selama lima tahun kepemimpinannya, Ratu Atut telah memberikan banyak bukti hasil pembangunan di berbagai bidang dan mendapatkan pengakuan melalui berbagai penghargaan yang diberikan pemerintah pusat. Bahkan Pendapatan Asli Daerah hanya dalam waktu dua tahun terakhir mengalami kenaikan Rp 1,5 milyar," kata Ketua DPW PAN Banten Tb. Luay Sofhani.
Disebutkan, Banten kini telah menjadi salah satu lumbung padi nasional, kemudian Laju Pertumbuhan Ekonomi Banten juga naik secara signifikan hingga melampaui angka nasional, jumlah lembaga pendidikan juga mengalami kenaikan, angka kemiskinan absolut berhasil diturunkan, dan derajat kesehatan masyarakat pun berhasil ditingkatkan.
"Semua itu merupakan keberhasilan yang patut disyukuri oleh masyarakat Banten, yang dikenal agamis dan religius. Ciri masyarakat agamis adalah senantiasa bersyukur. Dan oleh sebab itu, mari kita berikan kesempatan kepada Ibu Ratu Atut Chosiyah untuk kembali meneruskan pembangunan di Banten," katanya.
Sementara itu  Hj. Ratu Atut Chosiyah dalam orasinya menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh elemen masyarakat selama lima tahun terakhir masa kepemimpinannya. "Saya mengaja mari kita terus memperkuat kebersamaan dan kebersatuan untuk melanjutkan percepatan pembangunan agar Banten lebih cepat mencapai kesejahteraan yang adil dan merata," tambahnya.
Atut berjanji akan bekerja lebih keras dan memberikan yang terbaik bagi Banten, dan tentu saja bersama segenap elemen masyarakat. Menurutnya, seluruh elemen masyarakat memiliki peran yang sangat besar terhadap kemajuan yang telah dicapai Banten selama ini. "Mari kita terus kembangkan kebersamaan dan kebersatuan dengan semangat untuk melakukan pembaruan," tandas wanita pertama yang menjadi gubernur di Indonesia ini.
Sedangkan H. Rano Karno juga mengucapkan terima kasih kepada segenap masyarakat yang telah menerima dan memberikan dukungan pada dirinya untuk membantu Ratu Atut Chosiyah. Ia mengingatkan kembali pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada segenap kader, pendukung dan simpatisan agar semakin intensif berkonsolidasi untuk memenangkan Pemilukada Banten pada 22 Oktober mendatang.
Rano mengacungkan jempolnya kepada massa pendukung dan simpatisan koalisi partai "Banten Bersatu Teruskan Pembangunan", yang menunjukkan betapa besarnya dukungan yang diberikan dalam setiap kampanye. "Saya melihat sejak kampanye damai hingga hari ini dukungan massa begitu besar. Salut!" kata Rano disambut tepuk sorak massa.
Kampanye keempat di Kramatwatu setelah Rajeg, Cilenggang dan Malingping, menurut Rano, membuktikan betapa kuatnya kebersamaan dan kecintaan masyarakat terhadap Banten. "Oleh sebab itu, saya tidak ragukan lagi bahwa pada 22 Oktober nanti anda-anda semua yang hadir maupun tidak dalam kampanye ini akan mencoblos nomor 1," katanya.
Kampanye di lapangan Kramatwatu yang dihadiri sekitar 25.000 massa pendukung dan simpatisan, tak pelak menimbulkan kemacetan yang parah di poros jalan Serang-Cilegon. Sejak pagi hari, arus lalu lintas menuju Serang maupun sebaliknya ke Cilegon sudah sangat padat di sekitar Kramatwatu. Menjelang siang kemacetan total pun tak lagi bisa dihindarkan.
Akibatnya, ribuan massa terpaksa harus berjalan kaki hingga sekitar tiga kilometer untuk sampai ke lokasi kampanye di lapangan Kramatwatu. Penyebabnya, mobil yang mengangkut massa sudah tidak bisa bergerak. Pihak kepolisian pun berupaya mengalihkan arus lalu lintas dari Cilegon ke arah Karangantu.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Banten Very Muchlis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat, yang terjebak dalam kemacetan. Ia meminta kepada masyarakat pengguna jalan yang merasa terhambat perjalanannya dan terganggu, dapat memaklumi kondisi yang ditimbulkan akibat kampanye Atut-Rano.
"Kampanye Atut-Rano memang selalu dihadiri puluhan ribu massa pendukung dan simpatisan, sehingga kemacetan lalu lintas sulit dihindarkan. Kami sekali lagi mohon maaf kepada segenap masyarakat," kata Very.

(wp)

Sabtu, 15 Oktober 2011

Ratu Atut Akan Kembangkan "Multigates System"

ratu atut pasha ungu antarafoto-1318164301-SERANG - Dalam agenda pembangunan lima tahun ke depan, calon gubernur nomor urut 1, Hj. Ratu Atut Chosiyah, berencana akan melakukan penguatan pengembangan kawasan dan wilayah strategis melalui multigates system yang didukung oleh pengembangan kawasan-kawasan pendukung sebagai Feeder System.
Stretegi tersebut akan difokuskan pada pengembangan wilayah di sekitar tiga pintu keluar dan masuk Banten, yaitu Bandara Soekarno Hatta, Pelabuhan Bojonegara dan Stasiun KA Rangkasbitung. Pengembangan di wilayah Bandara Soetta dengan dukungan aksessibilitas jaringan transportasi darat.
Sementara di Pelabuhan Bojonegara akan dikembangkan dengan penyediaan aksessibilitas jaringan transportasai barang dan penyediaan infrastruktur dasar penunjang pelabuhan seperti listrik, telekomunikasi, air dan jalan.
Sementara di Stasiun KA Rangkasbitung akan lebih diprioritaskan penyediaan jaringan transportasi rakyat dan usaha agro dalam mempelancar sistem distribusi dan produksi agro dengan memfungsikan kemali jaringan kereta api sebagai modal utama.
Oleh sebab itu, menjadi sangat penting pula mengembangkan Feeder System dan Koridor dalam menunjang fgunsi multigates system, yang terbagi dalam tiga titik. Pertama koridor kawasan Teluk Naga, Bumi Serpong Damai dan Kota Tangerang. Dukungan proyesk strategis andalan Nasional antara lain adalah pengembangan Tangerang International City, PLTU Kemiri, JORR II dan perluang Bandara Soetta.
Kedua, koridor kawasan ekonomi-industri Pulomerak, Cilegon dan Bojonegara Serang, serta kawasan pariwisata Anyer. Dukungan proyek strategis andalan Nasional di kawasan ini antara lain pengembangan industri baja KS-POSCO, kawasan ekonomi khusus KIEC dan Bojonegara, pembangunan Jembatan Selat Sunda, pembangunan TPA, pembangunan Interchange Cikande Serang, terminal agribisnis di Cikande dan pembangunan Refinery di Kramatwatu, Serang.
Ketiga, koridoe pengembangan kawasan Panimbang, Malingping dan Bayah di bagian selatang, di samping pengembangan kawasan Kekerabatan Maja. Dukungan proyek strategis andalan Nasional di kawasan ini antara lain pembangunan rel KA doble track Jakarta-Rangkasbitung, pengembangan Bandara Panimbang, pembangunan jalan tol Serang-Panimbang, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung, pembangunan Bendungan Karian, pengoperasian PLTU Labuan dan pengembangan industri semen swasta nasional di Bayah.
Strategi pembangunan tersebut, selain menciptakan kemajuan di wilayah Banten dengan tetap mempertahankan ciri khas lokal, juga meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat secara lebih luas dan merata. "Oleh sebab itu, masyarakat harus membangun kebersatuan dengan menghargai pluralisme agar tercipta suasana kondusif di Banten," katanya.
Menurut Ratu Atut, strategi pembangunan sehebat apapun tidak akan dapat berjalan dengan baik dan cepat, apabila suasana dan kondisi sosial-politik tidak kondusif. "Suasana aman dan damai sangat dibutuhkan dalam upaya pembangunan kualitas ekonomi, kesehatan dan pendidikan masyarakat," tambahnya.
Selain itu, sambung Ratu Atut Chosiyah, jika dirinya masih diberikan kepercayaan masyarakat untuk memimpin pembangunan di Banten lima tahun ke depan, memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal untuk berpartisipasi sebesar-besarnya dan seluas-luasnya, bukan lagi sebuah janji melainkan bukti. "Sebab, proses tersebut sebenarnya sudah berlangsung lama, hanya saja intensitas dan kecepatannya jaris semakin melaju di tahun-tahun mendatang," katanya.
(ratuatut.com )

Rabu, 12 Oktober 2011

Ratu Atut: Masyarakat Jangan Termakan Isu Kampanye Hitam

1. portraitMALINGPING - Hj. Ratu Atut Chosiyah, calon Gubernur Banten dengan nomor urut satu, dalam kampanyenya di Lapangan Malingping, Kabupaten Lebak, kembali mengingat agar masyarakat jangan termakan hasutan yang menjelek-jelekkan dirinya. "Saya sudah menemukan adanya upaya kampanye negatif dari lawan-lawan politik, dengan menyebarkan isu dan selebaran yang isinya menjelekkan nama baik," kata Ratu Atut di hadapan lautan manusia yang membanjiri Lapangan Malingping.
Dalam orasinya, Ratu Atut mengatakan, dirinya yakin dan percaya bahwa masyarakat Lebak khususnya maupun Banten pada umumnya, sudah pandai menilai bahwa isu dan isi selabaran yang disebarkan adalah suatu kebohongan. "Saya yakin dan sudah melihat secara langsung ke lapangan bahwa masyarakat telah merasakan adanya kemajuan-kemajuan yang dicapai melalui program pembangunan yang telah dilakukan selama lima tahun terakhir kepemimpinan saya. Saya ingin masyarakat Banten semakin sejahtera dan teman memelihara keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT," katanya.
Dikatakan, sebagai daerah agraris dan agamis, tidak ada tempat bagi upaya berpolitik dengan cara-cara menghasut, memfitnah dan cara buruk lainnya. Masyarakat Lebak khususnya maupun Banten pada umumnya, saat ini sudah semakin cerdas, sehingga tidak mudah termakan provokasi. "Masyarakat Lebak sudah mengalami kemajuan di segala bidang," tandasnya.
Namun demikian, sambung Ratu Atut Chosiyah, masih banyak lagi yang harus ditingkatkan dan dikembangkan di wilayah Lebak dan Banten pada umumnya, untuk kesejahteraan seluruh masyarakat. Berdasarkan pengalaman memimpin Banten sejak tahun 2000, Ratu Atut meyakinkan masyarakat bahwa dirinya bersama seluruh komponen pembangunan mampu membawa Banten menjadi daerah yang dapat dibanggakan di tingkat nasional bahkan internasional.
Ia menyebutkan, Banten kini telah menjadi target para investor mancanegara untuk menanamkan modal usaha. Oleh sebab itu, Ratu Atut meminta kepada masyarakat untuk bersatu dan menjalin persatuan agar dapat terus tercipta suasana yang kondusif, aman dan damai. "Mari kepada segenap masyarakat Lebak dan Banten umumnya, kita bersatu padu dan bersama-sama melakukan pembaruan agar Banten dapat lebih cepat mencapai kemajuan dan kesejahteraan yang tetap berlandaskan iman dan taqwa," kata politikus wanita asli Banten ini.
Sementara itu calon pendampingnya sebagai wakil gubernur, H. Rano Karno, juga mengurasi sejumlah keberhasilan yang telah dicapai selama kepemimpinan Hj. Ratu Atut Chosiyah lima tahun terakhir. Ia menjanjikan, dengan kehadirannya sebagai wakil gubernur Insya Allah akan dapat lebih mempercepat laju pembangunan di wilayah Banten.
Ia juga mengingatkan kepada masyarakat Lebak dan Banten pada umumnya agar jangan terpancing atau terhasut oleh isu-isu yang menjelek-jelekkan Ratu Atut. "Saya tegaskan sekali lagi, yang namanya isu tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya alias bohong. Oleh sebab itu abaikan saja semua isu dan tetap memberikan dukungan kepada Ibu (Ratu Atut)," katanya.
Para orator dari partai-partai pengusung anggota koalisi "Banten Bersatu Teruskan Pembangunan", juga mengingatkan hal senada terkait penyebaran kabar bohong di wilayah Lebak. "Ibu Ratu Atut telah terbukti berbuat banyak dan melakukan yang terbaik bagi masyarakat Banten. Mari kita beri kesempatan sekali lagi pada Ibu Ratu Atut untuk meneruskan pembangunan," kata Ali Muhadi dari partai Hanura.
Sementara anggota DPR RI dari Partai Golkar, H. Hikmat Tomet, menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat atas dukungan yang telah diberikan selama ini dan akan diberikan pada Pemilukada Banten 22 Oktober yang akan datang. "Kami bukan berjanji, tapi sudah memberikan bukti. Dan seterusnya kami akan memberi bukti dengan meneruskan pembangunan di wilayah Banten," katanya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Banten, Very Muchlis, juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, personel Polri maupun TNI, yang telah menjalankan tugasnya mengamankan berlangsungnya kampanye pasangan cagub dan cawagub nomor urut 1, Hj. Ratu Atut Chosiyah dan H. Rano Karno.
"Saya juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila berlangsungnya kapanye di lapangan Malingping, Lebak, menyebabkan kemacetan akibat membludaknya para pendukung yang hadir. Saya juga mohon maaf sekaligus terima kasih kepada masyarakat sekitar yang merelakan rumahnya menjadi tempat parkir kendaraan bermotor yang dibawa massa pendukung," tuturnya.
H. Jumali, salah seorang warga Malingping yang saat kampanye berlangsung, halaman rumahnya dipenuhi kendaraan bermotor roda dua menyatakan ikhlas dan bisa memaklumi keadaan tersebut. "Saya pendukung setia Ibu Ratu Atut, jadi ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap Ibu. Tidak jadi soal halaman rumah buat parkiran motor," katanya.

Rabu, 05 Oktober 2011

Visi Misi Ratu Atut Rano Karno

ratu atut rano karnoSERANG - Pasangan calon gubernur dan wakil Gubernur Hj. Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno mengusung semangat pembaruan dalam penyampaian visi dan misi cagub-wagub pada Sidang Paripurna Istimewa DPRD Banten, di KP3B, Serang, Rabu (5/10/2011).
"Banten yang akan mengawali dasawarsa kedua berada pada momentum yang sangat menentukan dalam menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk melangkah lebih maju dari haril-hasil pembangunan yang telah dicapai pada dasawarsa pertama sejak berdirinya pada tahun 2000," kata Ratu Atut.
Selama 11 tahun berdiri, Banten telah menimba banyak pengalaman sekaligus memperlihatkan perubahan dan kemajuan di berbagai sektor pembangunan. Oleh sebab itu, pengalaman tersebut haru menjadi pijakan awal untuk merancang dan menciptakan "suasana baru" yang disesuaikan dengan perkembangan dan dinamika masyarakatnya.
"Suasana baru itu hanya dapat diwujudkan oleh pemimpin yang telah memiliki pengalaman mumpuni untuk menerapkan konsep kepemimpinan yang inovatif dalam sistem birokrasi dan dan tata kelola pemerintahan," tambahnya.
Pemimpin Banten ke depan, sambung Ratu Atut, haruslah merupakan representasi seorang figur yang telah membuktikan diri mampu mendayagunakan dan mengembangkan berbagai potensi daerah dalam rangka meningkatakan kesejahteraan masyarakat. Ia juga harus mampu memainkan peran sebagai penggerak dalam memberdayakan masyarakat agar siap menghadapi persaingan global yang semakin ketat.
"Oleh sebab itu, Banten ke depan, harus dikelola oleh aparatur yang bukan sekadar memiliki keterampilan dan kemampuan profesional dalam melaksanakaan tugas dan fungsi pelayanan publik, melainkan juga memiliki semangat pembaruan, semangat perubahan, dengan menjunjung tinggi etika dan moral, berdedikasi dan memiliki loyalitas," paparnya.
Dalam penyampaian Visi dan Misi Pembangunan Daerah 2012-2017, Ratu Atut juga meluncurkan 12 Program Unggulan yang merupakan implementasi dari 5 misi. Ia mengatakan 12 program unggulan merupakan rumusan yang dapat lebih mudah diimplementasikan dan diukur tingkat keberhasilannya.
Misi yang pertama adalah peningkatan pembangunan infrastruktur wilayah dan kawasan untuk pemenuhan layanan dasar dan peningkatan daya saing daerah. Misi ini direalisasikan dalam dua program, yaitu pengembangan infrastruktur wilayah dan kawasan, serta peningkatan pengelolaan sumber daya alam, ruang dan lingkungan hidup.
Sedangkan misi kedua adalah pemantapan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misi ini akan direalisasikan dalam tiga program, yaitu peningkatan peluang usaha dan kesempatan kerja, pengembangan produk unggulan daerah yang inovatif dan peningkatan aksesibilitas usaha ekonomi masyarakat.
Misi ketiga, peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang religius, cerdas dan berdaya saing. Ada tiga program unggulan yang melepat pada misi ini, yaitu peningkatan kesadaran beragama dan keragaman budaya dalam kehidupan bermasyarakat, peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan masyarakaat yang berkualitas dan terjangkau, serta pengembangan kreativitas dan inovasi teknologi dalam meningkatakn SDM yang berdaya saing.
Sementara misi keempat adalah penguatan semangat kebersamaan antar-pelaku pembangunan dan sinergitas pemerintahan Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota menuju kehidupan masyarakat yang selaras, serasi dan seimbang. Dalam misi ini ada tiga program yang akan dilaksanakan, yaitu peningkatan partisipasi dan keterwakilan masyarakat dalam pembangunan daerah, penguatan peran pemerintah provinsi dalam pembangunan daerah, dan peningkatan kualitas penyelenggaraan kerjasama pemerintahan dan pembangunan.
Dan misi terakhir, kelima, adalah peningkatan mutu dan kinerja pemerintahan daerah yang berwibawa menuju tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. Khusus di misi ini hanya akan dilakukan satu program, yaitu pengembangan kapasitas kelembagaan dan aparatus pemerintahan daerah dalam meningkatkan pelayanan publik.
Dalam perspektif lima tahun ke depan, pasangan Ratu Atut-Rano Karno menyatakan niat besarnya untuk mewujudkan visi dan misi, sebagai langkah-langkah berkelanjutan dari yang telah dilakukannya selama lima tahun terakhir menjadi Gubernur Banten.
Mereka menyatakan optimistis, berbagai program pembangunan di Provinsi Banten akan mencapai keberhasilan apabila seluruh proses penyelenggaraan dilakukan dengan mengacu pada prinsip dasar penyelenggarakan pemerintahan, yaitu Good Governanace dan Clean Government, Integritas, Akuntabilitas, Kesetaraan dan Keadilan serta transparasi dan partisipatif dalam semangat kebersatuan. Demikian Ratu Atut.

(ibuatut.com)

Perekonomian Banten Tumbuh Signifikan

ratu atut rano karnoGubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi Banten mengalami pertumbuhan secara konsisten dan lonjakan yang signifikan dalam lima tahun terakhir dan tahun ini terjadi kenaikan yang sangat menggembirakan.
Gubernur menyatakan hal itu dalam pidatonya seperti rilis yang dikirimkan kepada wartawan, pada peringatan Hari Jadi ke-11 Provinsi Banten di Gedung DPRD Banten, di Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten, Serang, Selasa (4/10/2011).
Dalam uraiannya Ratu Atut mengatakan, sejak 2001 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Banten secara konsisten terus mengalami peningkatan, dari 3,95% dengan pendapatan perkapita Rp 6,4 juta pertahun saat ini sudah mencapai 5,94% dengan pendapatan perkapita Rp 13,48 juta per tahun.
Pertumbuhan pada tahun berjalan saat ini pun sangat positif, di mana pada Semester I 2011 LPE Banten mencatat pencapaian tertinggi yaitu 6,52% dengan pendapatan perkapita mencapai Rp 14,70 juta. "Hal ini dampak dari realisasi Pemanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), di mana Banten berada pada posisi ke-4 secara nasional pada 2010," katanya.
Di sisi lain, sambungnya, hal itu memgambarkan bahwa iklim investasi di Banten sangat baik dan sehat. Terbukti, selain konsistensi peningkatan LPE, kemajuan perekonomian pembangunan Banten juga terlihat dari Indeks Pembangunan Daerah (IPD) yang diukur berdasarkan tiga unsur, yaitu keberdayaan pemerintah daerah, pengembangan wilayah dan keberdayaan masyarakat.
Jika IPD Banten pada 2007 masih pada angka 73,18%, maka pada tahun 2010 telah melonjak hingga mencapai 83,92%. Selanjutnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga menunjukkan konsistensi kenaikan sejak 2001 pada angka 65,3 hingga tahun lalu sudah mencapai 70,48. Peningkatan IPM merupakan upaya secara kumulatif pencapaian di bidang pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat. Indeks pendidikan naik dari 80,1% pada 2002 menjadi kini 82,19%. Indeks Kesehatan Masyarakat juga terus membaik sejak 2002 sebesar 62,3% menjadi 75% pada 2010. Seementara indeks daya beli meningkat dari 57,5% pada 2002 menjadi 73% pada 2010.
Pertumbuhan makro ekonomi tentu saja berdampak langsung terhadap upaya menurunkan tingkat kemiskinan penduduk. Tingkat kemiskinan penduduk yang pada 2007 sebanyak 886.200 jiwa, pada 2010 telah menurun menjadi 758.200 jiwa. Indikasi pencapaian pembangunan lainnya yang tak kalah penting adalah Indeks Pembangunan Gender (IPG). Banten berhasil menaikkan IPG dari 52,00 pada tahun 2009 menjdi 52,50 pada tahun 2010 dan diperkirakan akan kembali mengalami peningkatan tahun ini.
"Hal ini tentu saja menunjukkan kesungguhan Pemprov dalam mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender, melalui berbagai program seperti peningkatan akses dan pertispasi perempuan dalam pembangunan," paparnya.
Selanjutnya di bidang fiskal, peningkatan menyentuh pada kemampuan keuangan daerah. Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang semula Rp.440.065 miliar pada 2002, telah melonjak drastis hingga mencapai Rp.2.321 triliun pada tahun 2010. Konsistensi kenaikan PAD ini tidak terlepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan melalui kegiatan intensifikasi, seperti peningkatan sarana dan prasatana pelayanan melalui penambahan jumlah UPT/Kantor Bersama Samsat dan sebagainya.