Minggu, 18 September 2011

Banten Sumbang Surplus Padi 250 Ribu Ton

atut-ical-padiTANGERANG—Provinsi Banten turut berhasil meningkatkan surplus padi 250 ribu ton dari 10 juta ton target pemerintah.
"Hingga September 2011, Banten sudah memberi surplus 89 ribu ton beras," kata Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah saat penanaman padi di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Kamis (15/9).

Penanaman padi itu terkait program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K). Program itu melibatkan empat BUMN utama, yaitu PT Sang Hyang Seri, PT Pertani, Perum Perhutani, dan Pusri Holding. 
Ratu Atut menambahkan, dengan pencanangan GP3K ini, ia menaruh harapan besar dalam upaya pembinaan terhadap petani. Ia juga sempat berkomentar tentang harga beras rata-rata yang sudah mencapai sepuluh ribu rupiah per kilogram, namun Banten masih bertahan dengan harga Rp7.500 per kg. Dalam kesempatan tersebut, Ratu Atut meminta petani menghindari menjual gabah ke tengkulak.
Direktur Utama PT Sang Hyang Seri (Persero) Eddy Budiono mengatakan total pencanangan tanam di Provinsi Banten mencapai enam ribu ha. Dalam skala provinsi, realisasi penanaman sudah mencapai 3.600 ha atau 60 persen.

Program GP3K ini, lanjutnya mendapatkan sumber dana aktivitas salah satunya dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang melibatkan 21 BUMN. Beberapa pendukung dana dari PT Antam, PT PLN, PT PGN, dan PT Askes. "Harapannya seluruh BUMN dapat bersinergi dan berkontribusi," tuturnya

0 komentar:

Posting Komentar