Selasa, 27 Desember 2011

Ratu Atut Raih Anugrah Parahita Ekapraya Pratama

ratu atut rano karnoJAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan dukungannya untuk partisipasi kaum perempuan. Dia berpendapat, pergerakan dan partisipasi kaum perempuan masih diperlukan untuk bersama-sama memerbaiki kehidupan kaum perempuan, bahkan kehidupan bangsa.SBY mengaku pernah mendengar bahwa di era reformasi organisasi-organisasi perempuan yang dulu aktif di era sebelumnya tidak diperlukan lagi. “Katanya sudah berubah dan berkembang zaman ini. Tentu saya tidak setuju,” tegasnya dalam puncak peringatan Hari Ibu ke-83 Tahun 2011 di Balai Kartini, kemarin (22/12).

Sikap yang sama juga ditunjukkannya ketika ada yang mengatakan apa yang dilakukan LSM dan aktifis perempuan tidak diperlukan. “Tanpa diskriminasi, semua penting dan harus berperan,” kata SBY.Selain SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, puncak peringatan Hari Ibu itu juga dihadiri Wapres Boediono dan Herawati Boediono, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid dua, dan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB).Di depan ratusan ibu yang memenuhi Rafflesia Grand Ballroom Balai Kartini, SBY mengajak, kaum perempuan untuk aktif dalam gerakan hidup bersih dan menghidupkan semua komponen ekonomi. “Konkritnya, saya ingin menyarankan kepada kaum perempuan untuk benar-benar bisa mengambil peran secara nyata untuk memajukan ekonomi rakyat kita, ekonomi akar rumput,” ajaknya.

Dia mencontohkan, organisasi perempuan yang menggiatkan usaha kecil dan menengah, memfasilitasi penyaluran kredit usaha rakyat. Selain itu, kontribusi kaum perempuan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. “Saya harapkan kaum perempuan bisa berperan dalam program-program prorakyat penanggulangan kmiskinan,” kata SBY.Seperti tahun-tahun sebelumnya, puncak peringatan Hari Ibu menjadi ajang pembagian sejumlah penghargaan. Antara lain, penghargaan Anugrah Parahita Ekapraya yang diberikan kepada 10 menteri, 1 kepala badan, 12 gubernur, 11 bupati, dan 3 walikota. Mereka dinilai berkomitmen dan mengimplementasikan strategi pengarusutamaan gender dan pemenuhan hak anak di berbagai sektor pembangunan.

Untuk kategori Anugrah Parahita Ekapraya Utama antara lain diberikan kepada Menteri PU Djoko Kirmanto, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo. Kemudian Anugrah Parahita Ekapraya Madya antara lain diberikan kepada Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih, Mendikbud M. Nuh, Gubernur DI Jogjakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani, dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.Sementara Anugrah Parahita Ekapraya Pratama, antara lain diberikan Mendagri Gamawan Fauzi, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Bupati Malang Rendra Kresna, dan Bupati Jombang Suyanto.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar menuturkan, penghargaan yang kali pertama digagas pada tahun 2004 itu mengalami kenaikan sekitar 20 hingga 30 persen dari segi jumlah responden. “Oleh karena itu, kriteria dan indikator penilaian pun lebih diperbanyak lagi,” katanya.Antara lain, sejauh mana kementerian/ lembaga dan pemerintah daerah menerapkan strategi pengarusutamaan gender, serta capaian dan inovasi dalam perwujudan gender. (fal)

0 komentar:

Posting Komentar