Rabu, 21 Maret 2012

Ratu Atut Yakin Ekonomi Tumbuh 6.8 Persen

SERANG, BP – Gubernur Ratu Atut Chosiyah menyatakan sikap optimisme soal pertumbuhan ekonomi Banten pada 2012 ini yang ditargetkan tembus pada angka 6.8 persen. Angka yang melebihi target pertumbuhan ekonomi nasional ini didasarkan pada iklim investasi yang dinilai semakin baik di Banten.

“Target laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Banten di kisaran 6.5 persen hingga 6.8 persen. Tapi kami mengusahakan pertumbuhan ekonomi kita bisa di atas LPE nasional yang ditargetkan pada tahun ini di kisaran angka 6.7 persen,” ujar Atut usai meresmikan keberadaan Waroeng Bjb di Pasar Rau, Kota Serang, Senin (18/3).

Menurut  Atut, pertumbuhan ekonomi tersebut dapat diraih karena jumlah investor yang telah mengantre untuk masuk ke Provinsi Banten. Karenanya, lanjut dia, yang diperlukan adalah koordinasi dan kerjasama yang baik antar stakeholder untuk mendukung potensi pertumbuhan tersebut.

Melalui kerjasama, diharapkan LPE di atas angka nasional tidak hanya menjadi mimpi, melainkan realita yang dirasakan masyarakat.

“Banten saat ini menjadi primadona nasional dalam hal penanaman modal. Tidak hanya kedatangan PT KS Posco. Dalam waktu dekat ini Petrokimia juga akan menanamkan modal sebesar 5 miliar dollar AS di sini,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Atut juga berharap dalam waktu kurang dari 36 bulan ke depan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung sudah dapat beroperasi. Sehingga diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi baru di Banten.

Sebab, KEK Tanjung Lesung yang bakal dijadikan salah satu obyek wisata andalan di Provinsi Banten, tentu akan mampu menjadi daya tarik kedatangan wisatawan nasional dan mancanegara untuk memacu pertumbuhan di daerah sekitar.

Namun, politisi Partai Golkar ini mengaku sedikit terganggu dengan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 1 April mendatang. Sebab, bisa dipastikan bahwa kenaikan BBM menjadi guncangan stabilitas ekonomi daerah.

Karena itu, kata Atut, dirinya bersama 33 gubernur se Indonesia telah menyampaikan keberatan atas rencana tersebut. Namun, pihaknya memahami upaya pemerintah pusat menaikan BBM demi menyelamatkan APBN.

“Keberatan kami disampaikan saat menghadiri pertemuan 33 gubernur se Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu,” ujarnya seraya menegaskan bahwa jika pun pemerintah tetap akan menaikkan harga BBM, dirinya akan berupaya agar tidak terjadi pengaruh yang besar terhadap geliat pertumbuhan ekonomi di Banten.

Ditemui secara terpisah, Pimpinan Kantor Bank Indonesia (BI) Serang, Andang Setyobudi mengatakan, terkait rencana pemerintah menaikkan harga BBM, tidak berpengaruh besar terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan inflasi, baik dalam skala nasional maupun regional.

“Jika kenaikan sebesar Rp500, inflasi diperkirakan naik 0,3 persen. Hal ini tidak akan berdampak besar pada perekonomian Banten. Mengingat pertumbuhan ekonomi Banten saya nilai cukup kuat,” ujarnya.(JPNN)

sponsor

0 komentar:

Posting Komentar