Senin, 30 Mei 2011

Jembatan Cicaringin Mulai Dibangun

SERANG-Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menepati janjinya. Jembatan gantung Leuwi Lember, Desa Cicaringin, Kecamatan Gunung Kencana, Lebak sudah mulai dibangun. Meski belum bersifat permanen, namun pembangunan jembatan gantung itu diharapkan dapat membantu warga yang akan melintas dengan perasaan nyaman.
“Sudah, sudah mulai dibangun jembatan sementara. Kalau untuk yang permanen belum bisa. Karena masih menunggu di anggaran perubahan,” ujar Atut di sela-sela menghadiri isbath nikah 200 pasangan di The Dome of The Harvest, Lippo Karawaci, Kabupaten Tangerang, Jumat (27/5) pekan lalu.

Atut berharap agar warga Desa Cicaringin bisa bersabar menunggu pembangunan jembatan yang permanen. Dan, dananya akan diusahakan bisa masuk dalam anggaran perubahan tahun ini juga. “Ibu akan bantu Pemerintah Kabupaten Lebak membuatkan jembatan permanen. Yang terpenting buat ibu, infrastruktur didahulukan, jangan sampai membahayakan rakyat,” ujar Atut.

Atut menambahkan, Pemprov akan membuka pembangunan padat karya dengan memberdayakan masyarakat. Pemprov juga akan mengalokasikan anggaran untuk 154 kecamatan se-Banten masing-masing Rp1 miliar. Program ini diharapkan bisa mempercepat proses pembangunan.

Seperti diketahui, jembatan gantung Leuwi Lember, itu putus awal Maret 2011 lalu. Sebuah majalah mingguan nasional pernah menerbitkan foto yang memerlihatkan, sejumlah siswa kelas enam SD Negeri Cicaringin 3 meniti jembatan kawat seperti sedang outbound. Putusnya jembatan yang hanya menyisakan kawat baja (sling) memaksa mereka meniti kawat baja menyeberangi Sungai Ciliman saat akan mengikuti ujian nasional di Desa Cicaringin, Senin (9/5) lalu.

Mendapat laporan soal putusnya jembatan itu, usai penutupan pekan daerah Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Lebak di Gedung LPMP, Rangkasbitung, Lebak, Kamis (21/4) lalu, Atut berjanji pembangunan jembatan itu menjadi prioritas. Dia langsung memerintahkan pejabat Binamarga dan Tata Ruang (BMTR) Pemprov Banten untuk segera membantu Pemkab Lebak membangun kembali jembatan tersebut.

"Ibu merasa sedih dan prihatin melihat siswa SD menyeberangi sungai naik perahu rakit, dan menggunakan tali sling jembatan, akibat jembatan itu terputus. Jelas, kondisi ini mengundang bahaya. Kasus jembatan ambruk ini sampai terekspos di televisi nasional dan di salah satu media massa Banten. Ibu siap membangun jembatan itu," kata Atut.

Tak cuma siap, Selasa (17/5) lalu, Ratu Atut Chosiyah berkunjung langsung ke lokasi jembatan Leuwi Lember. Di sana, Atut menyerahkan bantuan uang tunai senilai Rp100 juta kepada masyarakat untuk digunakan membiayai pembangunan jembatan tersebut. Uang bantuan pribadi gubernur itu diserahkan secara simbolis kepada tokoh masyarakat Cicaringin, Sunta. (bb)

0 komentar:

Posting Komentar