Kamis, 30 Juni 2011

Atut Harapkan Tanara Naikkan Produksi Beras

silahkan kunjungi www.ratuatut.com

SERANG - Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, diharapkan dapat mempertahankan kontribusinya yang besar terhadap produksi beras Banten, bahkan tahun ini harus berusaha meningkatkan dibanding tahun sebelumnya. Hal itu disampaikan Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah dalam kunjungan kerjanya ke Desa Cibodas, Kecamatan Tanara, Kabupaten, Serang, Rabu (29/06/2011).

Ratu Atut yang baru saja menerima penghargaan pemerintah berupa Satyalancana Wira Karya di bidang pertanian, sedang berupaya meningkatkan posisi Banten sebagai lumbung padi nasional. Banten saat ini berada di urutan kesembilan. Pada tahun 2010 lalu, tercatat produksi padi di Provinsi Banten meningkat mencapai 10,76 persen.

"Saya mengharapkan produksi beras tahun ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Banten, bahkan kalau bisa memasok ke daerah-daerah lain. Keberhasilan Banten berkat semangat para petani, penyuluh dan seluruh stakeholder pertanian," katanya.

Kecamatan Tanara menjadi lokasi penanaman padi varietas unggulan Mira (Mutasi Radiasi) 1, hasil hasil pengembangan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) bekerjasama dengan LPPM Untirta di Desa Tanara, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Selasa (21/6).

Varietas Mira 1 dapat menjadi varietas unggul potensial dalam peningkatan kualitas dan kuantitas produksi pangan di Banten. Varietas Mira 1 yang mulai dikembangkan di Kabupaten Serang merupakan varietas hasil pengembangan Batan dengan menerapkan teknologi nuklir di bidang pertanian.

Varietas padi Mira 1 di provinsi Banten ditargetkan dapat menghasilkan 7,5 ton/ha. Sedangkan untuk di daerah lain di Indonesia dapat menghasilkan 9,5 ton /ha. Selain di Banten, varietas Mira 1 sudah dikembangkan di 23 Provinsi se Indonesia.

Varietas padi Mira 1 yang telah dikembangkan di 24 kecamatan dan 35 desa se-Provinsi Banten dengan 16 unit penangkaran benih. Keunggulan varietas ini, antara lain memiliki daya tahan terhadap hama padi seperti wereng cokelat dan cocok dengan PH tanah yang berbeda-beda.

Selain beras, Ratu Atut juga mengharapkan budidaya rumput laut di Desa Tenjo Ayu, Kecamatan Tanara, dapat terus dikembangkan untuk menggejot perekonomian masyarakat pesisir. Perbaikan infrastruktur yang saat ini tengah berlangsung dapat menunjang upaya peningkatan produksi pertanian dan perikanan  daerah ini.

Dikatakan Atut, potensi tambak di Banten secara keseluruhan mencapai 36.351 hektar lebih. Ini merupakan potensi yang dapat dikelola secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat, khususnya para petani. "Banten memiliki potensi besar untuk menjadi daerah pemasok rumput laut," tambahnya.

Banten merupakan salah satu provinsi yang menjadi pilot projet Departemen Perikanan dan Kelautan RI terkait budidaya rumput laut. Banten juga salah satu provinsi yang ditunjuk sebagai proyek percontohan Kawasan Minapolitan. Pemerintah pusat beralasan karena Banten memiliki potensi rumput laut yang potensial.**

- wp -

0 komentar:

Posting Komentar