Kamis, 23 Juni 2011

Ratu Atut Terima Penghargaan dari Presiden


Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah hari ini, 23 Juni 2011, menerima penghargaan Satya Lancana Wira Karya dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono melalui kementerian Pertanian. Penyematan direncanakan pada puncak acara Penas XIII tahun 2011 di Stadion Madya GOR Aji Imbut Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Satya Lencana Wira Karya adalah sebuah tanda penghargaan yang dikeluarkan dan diiberikan kepada warga negara Indonesia yang telah sangat berjasa dan berbakti kepada bangsa dan Negara.
Penghargaan diberikan kepada gubernur wanita pertama dan satu-satunya Indonesia ini karena dinilai telah berjasa mengembangkan potensi kelautan dan perikanan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir di wilayah Banten.
“Penghargaan ini untuk masyarakat pesisir khususnya, dan seluruh warga Banten pada umumnya,” kata Ratu Atut usai menerima penghargaan.
Ratu Atut mengakui masih banyak hal yang perlu ditingkatkan di bidang kelautan dan perikanan di masa mendatang. Misalnya, pengembangan teknologi untuk meningkatkan produksi dan mengembangkan potensi pariwisata. Oleh sebab itu, di masa mendatang hal ini akan menjadi focus perhatiannya agar percepatan pembangunan dapat tercapai di wilayah pesisir Banten.
Sejauh ini, daya beli petani dan nelayan yang ditunjukkan dari meningkatnya Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Banten secara umum sudah berada dalam trend peningkatan. Setidaknya, jika dilihat dari NTP Triwulan IV 2009 yang masih pada angka 99,67 hingga kini telah mencapai 104,34 pada triwlan I 2011. DATA YANG DIRILIS Bank Indonesia Serang, Mei lalu itu tentu merupakan indikasi meningkatnya kesejahteraan masyarakat nelayan dan pesisir di Banten.
Namun, Ratu Atut masih merasa belum puas dengan peningktan itu karena masih ada jarak yang siginifikan antara sektor perikanan dengan sektor lainnya seperti pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Maka untuk memacu laju percepatan pembangunan kelautan dan perikanan bagi Ratu Atut sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi pada masa akan datang.
“Nasib nelayan dan masyarakat pesisir pada umunya harus menajadi perhatian saya,” tambahnya. Ratu Atut juga sudah berkomitmen dengan seluruh stakeholder di bidang kelautan dan perikanan untuk mengembangkan pariwisata yang sangat besar potensinya di wilayah Banten. Salah satu lokasi yang akan dikembangkan sebagai tujuan wisata adalah pesisir selatan, tepatnya di Kecamatan Malimping, Kecamatan Bayah dan Sawarna Kabupaten Lebak.
Hal ini bukan omong kosong, terbukti akses jalan menuju lokasi tersebut saat ini sedang dalam proses perbaikan.
“Akses jalan yang baik merupakan syarat utama untuk mengundang orang datang ke pesisir pantai selatan Banten. Selanjutnya, bekerjasama dengan pemerintah kabupaten secara bertahap akan dikembangkan sarana dan prasarana lainnya di lokasi tersebut. Untuk itu, tahun depan saya akan menambah alokasi dana dari APBD untuk percepatan pembangunan kelautan dan perikanan,” paparnya.
Ratu Atut sangat ingin mewujudkan impiannya menjadikan Banten sebagai daerah penghasil terbesar produk perikanan di Indonesia. Setidaknya pada tahun 2012 mendatang, Banten sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat maupun industri terhadap produk perikanan. Bahkan, Banten harus bisa menjadi pemasok produk perikanan ke daerah-daerah pada masa mendatang.

0 komentar:

Posting Komentar