Minggu, 05 Juni 2011

Amankan Pilgub Banten, Polda Siagakan Sniper


AddThis Social Bookmark Button
SERANG - Jajaran Polda Banten tidak setengah-setengah mengamankan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten yang akan digelar 22 Oktober mendatang. Apalagi, diprediksi persaingan perebutan orang nomor satu di provinsi ke-30 itu bakal berjalan keras. Karena itu, Polda mengerahkan puluhan penembak jitu (sniper) menjaga jalannya Pemilukada Banten.

Kapolda Banten, Brigjen Eko Hadi Sutedjo mengatakan personel yang disiapkan mengamankan Pemilukada Banten terdiri dari 4.500 orang. Namun jika saat tertentu dibutuhkan bantuan, Polda Banten bisa menyiapkan hingga 8.000 personel. ”Puluhan sniper ini akan disebar di setiap wilayah,” terangnya usai gelar pasukan pengamanan Pilgub Banten di Mapolda Banten.

Dikatakannya juga, prioritas sasaran operasi pengamanan Pilgub Banten yakni lokasi dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan setiap tahapan kegiatan Pemilukada Banten, kantor KPUD, kantor panwaslukada, sarana dan pra sarana Pilgub Banten hingga lokasi atau tempat yang digunakan untuk pemungutan suara hingga tempat pelantikan kepala daerah terpilih.

Dia juga menegaskan, tim intelijen sudah mendeteksi kerawanan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan Pilgub Banten. Diantaranya bentrok antarmassa pendukung kandidat saat kampanye, kampanye yang bernuansa menghina peserta pilgub lain, serta perusakan terhadap alat peraga hingga adanya money politics.

”Saya kira semua daerah rawan. Tapi pada dasarnya letak kerawanan ditentukan calon gubernur. Siapa calonnya itu yang menentukan letak kerawanan di daerah. Karena kita juga melihat dinamika masyarakat di daerah. Kalau homogen tidak masalah, tapi kalau basic-nya heterogen itu akan berpotensi menimbulkan gesekan antarpendukung,” ungkapnya juga. Karena itu, perhatian khusus keamanan akan dilakukan diantaranya pada awal pendaftaran.

Karena dikhawatirkan ada bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang tidak memenuhi persyaratan dan tidak lolos lalu membuat konspirasi yang bisa mengganggu keamanan jalannya proses pilgub. ”Saat kampanye juga kami antisipasi karena khawatir bentrokan dan kampanye hitam yang bisa memancing emosi pendukung calon tertentu. Tentunya juga, saat pemungutan suara,” ungkap jenderal bintang satu itu.

Meski demikian, dia mengatakan pengamanan yang dilakukan akan mengedepankan cara pencegahan. ”Karena itu tindakan keras adalah langkah terakhir yang dilakukan apabila sudah mengancam keselamatan jiwa dan raga seseorang,” pungkasnya juga.

Sementara itu, untuk pengamanan wilayah Tangerang dan sekitarnya, akan diserahkan kepada Polda Metro Jaya. Pasalnya, wilayah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangsel masih masuk yuridiksi Polda Metro Jaya. ”Namun, akan tetap berkoordinasi dengan Polda Banten. Sebagai pengatur sistem pengamanan Pilgub Banten,” cetusnya juga.

Keseriusan polisi mendeteksi ancaman saat Pilgub Banten terlihat dari simulasi pengamanan salah satu pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Banten 2011 yang diberondong senjata api oleh sekelompok separatis. Aksi baku tembak pun tak terhindarkan. Akhirnya, petugas dari Brimob Polda Banten dan sniper Polda Banten yang mengawal berhasil membalas serangan dan melumpuhkan kelompok bersenjata itu.

Selain itu, juga ditampilkan simulasi pengamanan aksi unjukrasa yang berakhir anarkis dan diakhiri dengan penjinakan bom oleh tim Gegana Polda Banten. Simulasi itu digelar untuk kali kedua. Setelah sebelumnya, juga digelar aksi simulasi serupa beberapa hari lalu. Dalam pengamanan itu juga diterjunkan tim pengamanan dari Mabes Polri.

Sementara Gubernur Banten, Rt Atut Chosiyah mengapresiasi kesiapan Polda Banten dalam pengamanan Pemilukada Banten 2011. Atut mengatakan, dari peralatan hingga SDM personel jajaran Polda Banten sudah begitu matang. ”Saya lihat simulasi tadi, semuanya matang. Semoga pada pelaksanaan bisa berjalan dengan baik, aman dan damai,” terang incumbent yang akan maju bersaing lagi dalam Pilgub 2011 itu.

Dikatakannya juga, perbedaan memang selalu ada dalam proses demokrasi. Akan tetapi hal tersebut jangan dijadikan sebagai ajang permusuhan bahkan menjadi anarkis antarmasyarakat. ”Saya harap masyarakat Banten lebih dewasa dalam berpolitik. Sehingga bentrokan saat Pilgub Banten tidak akan terjadi,” harapnya. (bud)
jpnn
Jum'at, 03 Juni 2011 , 14:16:00

0 komentar:

Posting Komentar