Minggu, 03 Juli 2011

Terus Mengalir Karangan Bunga ke Rumah Duka, Chasan Sochib

BANTEN – Hingga tiga hari sejak Kamis (30/6) karangan bunga sebagai ucapan duka-cita dari berbagai pihak untuk deklarator pembentukan Provinsi Banten Chasan Sochib, di Jalan KH Fatah Chasan, Ciceri Serang, masih berdatangan. Suasana di rumah duka tokoh Banten, yang juga ayah kandung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ini, berhimpitan memenuhi kiri kanan Jalan Raya dan sekitar kediaman keluarga.

Berbagai kendaraan pelayat yang datang tidak saja dari daerah setempat, namun dari luar daerah seperti Lampung, Jakarta dan Bandung berjajar hingga tiga lapis di kiri kanan jalan yang biasa dilalui oleh kendaraan tujuan Kabupaten Pandeglang dari arah Jakarta.

Akibatnya petugas kepolisian lalu-lintas dan LLAJR terpaksa menutup sebagian ruas jalan tersebut dan mengalihkan lalu lalang kendaraan ke jalan lain. Sementara di rumah duka, ratusan orang membacakan surat yasin, untuk mendoakan almarhum.

Pelayat yang tidak kebagian tempat duduk di dalam rumah, berdoa di dalam tenda yang disediakan sambil memegang surat yasin. Namun tenda berukuran sekitar 500 meter persegi dan ratusan kursi itu-pun nampaknya masih kekurangan.

Pantauan Suara Karya, di lokasi rumah duka, karangan bunga diantaranya datang dari Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Mantan Ketua DPP Partai Golkar Akbar Tanjung, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo Kapolda Bengkulu BigjenPol Gunawan dan lain-lain.

Sebelumnya, isak tangis mewarnai pemakaman Tubagus Chasan Sochib, di Pemakaman Ratu, Desa Pesangrahan, Kampung Lemburjero, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang. Chasan Sochib dikebumikan di sisi makam ayahnya, Tubagus Sochib dan ibunya, Ratu Rofiah.

Pemakaman dilakukan secara militer dipimpin Dandim Serang, Letnan Kolonel Wahyu Widodo. Dia di baringkan berdekatan dengan makam anak angkatnya, Ratno Timoer, aktor era tahun 70-an yang terkenal sebagai pemeran pendekar buta, Badra Mandrawata, Si Buta dari Goa Hantu.

Saat prosesi pemakamnan, Hadir juga sejumlah tokoh nasional seperti Ketua Penasehat Partai Golkar, Akbar Tanjung, dan mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Taufiqurrahman Ruqi.

Chasan Sochib meninggal di usia 84 tahun. Almarhum meninggalkan 3 orang istri dan 24 anak. “Kami minta maaf apabila ada kesalahan yang dilakukan almarhum semasa hidupnya, baik yang disengaja maupun tak disengaja.“Semoga iman Islam dan amal ibadahnya diterima di sisi-Nya,” kata anak Ratu Atut Chosiyah, saat menyampaikan sambutan di acara pemakaman.

Ratusan warga Banten memadati lokasi pemakaman untuk melepas kepergian almarhum. Sejumlah kepala daerah dan pejabat teras di lingkungan Provinsi Banten tampak hadir dalam upacara pemakaman.

Dikalangan kerabat, penasehat Partai Golkar Provinsi Banten ini, tidak saja konsisten dalam memimpin berbagai organisasi politik dan organisasi social kemasyarakatan namun juga seorang pekerja keras dan berani berkorban terlebih keuangan. “ Untuk ukuran royal dan loyal serta konsisten sebagai pemimpin, abah Chasan tak perlu diragukan,” kata Hikmat Tomet. Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Banten. (Darmawan)

0 komentar:

Posting Komentar